6K @ ihsg per November 2017

per tgl 24 Nov 2017: 
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada akhir pekan ini, Jumat (24/11), akibat jumlah volume beli yang kembali menipis dibandingkan dengan volume jual.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, maraknya aksi jual oleh pelaku pasar ini juga dilatarbelakangi oleh pelemahan bursa saham Asia dan aturan baru perdagangan China.

"Berbalik melemahnya laju IHSG memberikan potensi pelemahan kembali jika dibarengi dengan maraknya aksi jual," terang Reza dalam risetnya. 



Namun, laju IHSG sebenarnya masih memiliki sentimen positif dari kondisi perekonomian dalam negeri. Untuk itu, Reza berharap jumlah volume jual bisa berkurang pada akhir pekan ini.

"Diharapkan pelemahan yang terjadi dapat lebih terbatas agar IHSG tidak masuk dalam tren pelemahannya," sambung Reza.

Ia memprediksi IHSG dapat bergerak dalam rentang support 6.035-6.049 dan resistance 6.083-6.104.

Sementara itu, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menerangkan, IHSG masih menunjukan performa positif untuk meraih kembali rekor barunya. Hanya saja, ia berpendapat, koreksi wajar IHSG masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.


"Konsolidasi lebih bersifat membentuk pondasi support level baru sehingga dapat kuat menopang pada saat terjadi tekanan," papar William dalam risetnya.

Dengan demikian, ia optimis IHSG bakal bangkit (rebound) pada akhir pekan ini. Menurut William, IHSG dapat bergerak dalam rentang support 5.972 dan resistance 6.123.

Sekadar informasi, IHSG kemarin melemah tipis 6,54 poin atau 0,1 persen ke level 6.063 setelah bergerak di antara 6.056-6.090. Padahal, nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp13.511 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian, mayoritas bursa saham Wall Street masih bergerak melemah tadi malam. Dow Jones dan S&P500 terkoreksi 0,27 persen dan 0,08 persen, sedangkan Nasdaq Composite menguat tipis 0,07 persen.

🍱
per tgl 23 Nov 2017: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatan pada Kamis (23/11) sore. Indeks ditutup turun 6,54 poin atau 0,11% ke level 6.063,25.
Padahal, tadi pagi, IHSG dibuka di zona positif, bahkan, sempat menyentuh level tertinggi intraday di 6.087. Sekadar mengingatkan, kemarin, indeks mencetak rekor tertinggi baru di 6.069.
IHSG kehabisan tenaga menyusul koreksi yang melanda lima sektor saham. Sektor pertambangan turun paling tajam yakni 1,03%. Sedangkan, lima sektor lain masih mencatatkan kenaikan, dipimpin perdagangan yang naik 0,51%.
RTI mencatat, 195 saham rontok, berbanding 133 saham yang menguat. Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang tumbang 7,80% menjadi Rp 2.010, terseret ke posisi top losers di jajaran saham LQ45.
Transaksi sepanjang hari sangat ramai dengan melibatkan 14,10 miliar saham. Adapun, nilai perdagangan sekitar Rp 6,51 triliun. Pemodal asing membukukan pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar senilai Rp 775,29 miliar.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mencetak rekor baru. Hingga akhir sesi I Kamis (23/11), IHSG turun 6,95 poin atau 0,11% ke level 6.062,83.
Delapan sektor melemah dengan penurunan tipis di masing-masing sektor. Konstruksi dan properti menjadi sektor dengan penurunan terbesar, hanya 0,26%. Sektor keuangan pun menurun 0,25%. 
Sektor pertambangan melemah 0,23%. Sedangkan sektor aneka industri terkoreksi 0,12%. Sektor industri dasar dan manufaktur turun masing-masing 0,08%. Sektor barang konsumer dan perdagangan turun masing-masing 0,07%.
Dua sektor yang masih menguat hingga tengah hari ini adalah sektor perkebunan 0,20% dan sektor infrastruktur 0,15%.
Perdagangan saham hari ini cenderung sepi dengan total volume transaksi 4,46 miliar saham dan nilai transaksi Rp 2,25 triliun. Sebanyak 149 saham menguat, 152 saham melemah dan 123 saham bergerak mendatar.
Berikut top losers pada indeks LQ45:
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) -1,31%
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) -1,18%
- PT United Tractors Tbk (UNTR) -0,92%
Sedangkan top gainers LQ45:
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) 3,67%
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 2,64%
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 2,42%
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 42,14 miliar di pasar reguler dan Rp 5,12 miliar di seluruh pasar.
Penjualan bersih asing terbesar adalah saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) Rp 40 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 22,7 miliar, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 16,9 miliar.
Sedangkan pembelian bersih asing tercatat pada saham-saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 47,7 miliar, UNTR Rp 20 miliar, dan PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 15,8 miliar.


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tutup tahun, investor pasar modal saatnya bersiap-siap meracik portofolio investasi. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan diwarnai sejumlah aksi. Salah satu yang biasa terjadi di awal tahun, yakni January effect. Fenomena ini merupakan situasi di mana harga-harga saham akan meningkat signifikan pada awal tahun.
Kenaikan yang diprediksi pada Januari itu, akibat adanya penurunan harga saham pada bulan-bulan sebelumnya. Tren yang hampir terjadi setiap tahun ini, lantaran sebelumnya investor menarik dana mereka dari pasar modal.
Namun, tren ini akan berhadapan langsung dengan aksi window dressing yang dilakukan manager investasi. Manakah yang lebih kuat menyetir IHSG pada akhir tahun ini? Mendekati momentum itu, saatnya investor mulai meracik portofolio.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada memprediksi, jelang akhir tahun, pasar modal akan didominasi oleh aksi window dressing. Sehingga dia menilai, akan ada kecenderung indeks menguat. Banyak pelaku pasar ingin menghias laporan keuangan mereka dengan catatan yang apik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Bagaimana bisa terjadi, maka harus ada aksi beli. Sehingga harga saham akan meningkat dan harga terparesiasi," ujar Reza kepada KONTAN, Rabu (22/11).
Dia membenarkan memang ada penarikan dana dari emiten tertentu. Namun, menurutnya hal itu sebatas pengaturan portofolio saham kembali. Dengan kata lain, investor akan cenderung melakukan profit taking pada saham yang sudah naik cukup tinggi.
Tapi secara rata-rata, dia memprediksi indeks cenderung menguat. Kemudian dilanjutkan pada Januari, investor akan melakukan penataan portofolio. "Di awal tahun akan ada mengatur ulang portofolio. Aktivitas itu kan membuat volume transaksi naik," imbuhnya.
Ada beberapa sektor yang menurut Reza masih layak dikoleksi. Diantaranya, sektor perbankan yang masih memimpin, diikuti sektor konsumer.
Dari sektor konsumer, ada emiten UNVR, GGRM, dan HMSP yang terbilang menarik. Motor penggerak selanjutnya, dari sektor pertambangan. Hal ini seiring dengan membaiknya harga batubara dunia. "Biasanya akhir tahun, akan ada kenaikan harga batubara karena musim dingin. Ini bisa berimbas positif juga untuk saham pertambangan seperti PTBA, ITMG, dan ADRO," lanjut Reza.
Selain itu, ada beberapa saham yang dinilai masih cukup murah. Diantaranya dari sektor pertambangan seperti PTBA, DOID, TINS, ANTM dan KKGI. Sektor lain yakni properti juga dapat dipertimbangan, diantaranya MDLN, BSDE, SMRA, dan LPKR.
🍪
per tgl 22 Nov 2017: 
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menembus rekor penutupan tertingginya pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (22/11/2017), seiring dengan penguatan di bursa Asia.
IHSG ditutup menguat 0,63% atau 37,92 poin di level 6.069,78, setelah dibuka dengan penguatan 0,12% atau 7,22 poin di level 6.039,09. Adapun pada perdagangan Selasa (21/11), IHSG ditutup melemah 0,35% ke level 6.031,86.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.038,74 – 6.071,34.
Dari 562 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 189 saham menguat, 152 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, ditopang sektor aneka industri yang menguat 3,27%, disusul sektor tambang yang menguat 1,60%, dan finansial yang naik 1,13%.
Sementara itu, sektor konsumer dan pertanian menahan pengauatan indeks lebih lanjut dengan pelemahan masing-masing 0,78% dan 0,05%.
Penguatan bursa Kospi sejalan dengan mayoritas bursa saham lain di Asia, yang menopang indeks MSCI Asia Pacific menembus level tertingginya sejak 2007. Sebelumnya, seluruh indeks utama AS mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa (21/11).
Goldman Sachs Group Inc. menaikkan perkiraan untuk kenaikan saham AS pada tahun 2018, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan reformasi pajak yang kuat akan memperbaiki kinerja emiten.
Indeks Topix ditutup menguat 0,34% atau 5,95 poin ke level 1.777,08, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,48% atau 106,67 poin ke level 22.524,15. Adapun indeks Hang Seng menembus level 30.000 setelah ditutup menguat 0,62% atau 185,42 poin ke level 30.003,49
Bursa saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas menguat dengan indeks SE Thailand (+0,34%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,19%), indeks FTSE Malay KLCI  (+0,17%), sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,28%.

Saham-saham pendorong IHSG:
 Kode
(%)
BBRI
+3,66
ASII
+4,00
BBNI
+4,10
UNTR
+2,93
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
(%)
HMSP
-1,67
INTP
-2,37
GGRM
-1,11
BMRI
-0,34
 Sumber: Bloomberg
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengukir rekor tertinggi baru pada Rabu (22/11) sore. IHSG ditutup naik 37,92 poin atau 0,63% ke level 6.069,78. Pasar saham domestik melesat usai ditutup turun 0,35%, kemarin.
Laju delapan sektor memberi tenaga bagi indeks. Terutama sektor aneka industri yang melejit 3,27%. Diikuti, sektor pertambangan dan keuangan yang masing-masing naik 1,60% dan 1,13%. Sementara, lima sektor lainnya naik di bawah 1%.
Namun, dua sektor masih tergerus, yaitu barang konsumsi dan perkebunan yang melorot 0,78% dan 0,05%.
Data RTI menunjukkan, 189 saham ditutup menguat, berbanding 152 saham yang terkoreksi. Saham dengan kenaikan tertinggi alias top gainers diraih PT Magna Investama Tbk (MGNA) setelah naik 34,44% menjadi Rp 121. Sebaliknya, posisi top losers ditempati saham PT Asuransi Harta Aman Tbk (AHAP) yang turun 11,89% ke Rp 163.
Di jajaran indeks LQ45, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang melesat 9,29% ke Rp 306, mengisi puncak top gainers. Sedangkan, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun 2,91% menjadi Rp 3.000 harus mengisi top losers LQ45, hari ini.
Transaksi sepanjang hari ini cukup ramai yaitu melibatkan 10,84 miliar saham. Nilai perdagangan hari ini mencapai Rp 7,97 triliun. Investor asing menorehkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 1,13 triliun.
TRIBUNNEWS.COM - Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi memaparkan terjadi faktor sentimen global yang memberi dampak perekonomian Asia dan Indonesia. Hal itu kata Gundy terlihat dari sisi investasi asing yang masuk ke dalam negeri
"Indonesia terus mendorong laju iklim investasi," ujar Gundy, di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Gundy menyebut langkah yang diambil pemerintah dalam mempermudah investasi adalah pelonggaran kebijakan moneter. Salah satu caranya dengan memangkas suku bunga.
"Suku bunga dipangkas di tengah adanya rencana the Fed yang akan menaikkan suku bunganya secara bertahap," ungkap Gundy.
Dari sisi nilai tukar, mata uang rupiah kata Gundy juga menunjukkan angka yang stabil yakni di kisaran Rp 13.500.
Hal itu kata Gundy seiring peningkatan cadangan devisa serta kebijakan moneter dan fiskal yang solid membuat pasar obligasi Indonesia semakin atraktif.
"Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Asia cukup kuat terhadap sentiment global," kata Gundy.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah koreksi sehari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Rabu (22/11) pukul 9.15 WIB, IHSG menguat 26,94 poin atau 0,45% ke 6.059.
Kenaikan indeks ditopang oleh penguatan seluruh sektor bursa. Kenaikan sektoral terbesar tampak pada aneka industri yang melompat 1,01%. Sektor keuangan dan pertambangan pun mengontribusi kenaikan besar, masing-masing 0,80%.
Berikut top gainers pada indeks LQ45 pada pembukaan perdagangan pagi ini:
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 3,57%
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,21%
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 2,01%
Sedangkan top losers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 0,90%
- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 0,80%
- PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) turun 0,42%
Investor asing mencatat pembelian bersih di seluruh pasar Rp 50,93 miliar. Pembelian bersih asing tampak pada saham BBNI Rp 19,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 16 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 13,9 miliar.
Sedangkan penjualan bersih terbesar pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 8,6 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 6,7 miliar, dan LPKR Rp 880 juta.

Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi ambil untung (profit taking) diramalkan masih mewarnai pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepanjang hari ini, Rabu (22/11). IHSG pun belum memiliki kesempatan untuk bangkit (rebound) kembali.

"Pergerakan IHSG cenderung melemah seiring masih adanya aksi jual," ungkap Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada dalam risetnya, dikutip Rabu (22/11).

Pemberitaan positif masing-masing emiten pun diproyeksi belum cukup mampu untuk mendongkrak laju IHSG. Tak hanya itu, penguatan bursa saham Asia juga tidak menjadi sentimen positif bagi indeks.


"Diharapkan jika pun terjadi koreksi maka tidak terlalu besar," imbuh Reza.

Melihat kondisi yang ada, Reza memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.971-6.001 dan resistance 6.069-6.106.

Di sisi lain, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG akan bangkit dan berpeluang mencetak rekor terbarunya. Hal ini didorong oleh kestabilan ekonomi dalam negeri jelang akhir tahun 2017.

"Kondisi perekonomian yang terjaga akan menjadi momentum untuk dapat memberikan sentimen positif terutama terhadap sektor yang diuntungkan dengan momentum liburan," papar William.

Beberapa sektor yang dimaksud, antara lain sektor perdagangan, perbankan, dan konsumer. Untuk itu, ia memproyeksi IHSG berada dalam rentang support 5.972 dan resistance 6.123.

Sayangnya, potensi penguatan ini tidak dibarengi dengan arus dana asing yang masuk (capital inflow) ke pasar modal. Pada perdagangan kemarin, investor asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp476,33 miliar di pasar reguler.

Sementara itu, IHSG kemarin ditutup melemah 21,42 poin (0,35 persen) ke level 6.031 setelah bergerak di antara 6.008-6.076. Kemudian, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp13.529 per dolar AS. (agi)
Bisnis.com, JAKARTA - Analis memprediksi IHSG akan  berusaha kembali menguat dalam transaksi dagang hari ini pasca ditutup melemah kemarin.
Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bertahan menguat di level 5.972 - 6123 dalam transaksi dagang hari ini.
Vice Presiden Research Department William Surya Wijaya mengatakan kondisi pola gerak IHSG saat ini memiliki kecenderungan menguat selama support level dapat dipertahankan dengan baik.
Menurutnya, peluang mencetak rekor tertinggi baru masih terbuka cukup lebar walaupun belum terlihat adanya capital inflow yang signifikan kembali hadir dalam pergerakan IHSG saat ini.
Hanya saja kondisi perekonomian yang terjaga cukup stabil serta jelang akhir tahun 2017 akan menjadi momentum untuk dapat memberikan sentimen positif terhadap IHSG terutama terhadap sektor yang diuntungkan dengan momentum liburan, seperti sektor perdagangan, perbankan, konsumer.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.
Binaartha Securities memprediksi akan terjadi potensi koreksi sehat dalam transaksi IHSG hari ini.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0,35% di level 6031.862 pada 21 November 2017.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6001.622 dan 5971.383. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6069.164 dan 6106.467.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 6002 dan 5971," tulisnya dalam riset.
Reliance Securities memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak menekan menguji support dengan rentan pergerakan 5985-6050.
Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG terkonfirmasi pulled back upper bollinger bands dengan potensi menguji level MA25 sebagai support terdekat dikisaran level 6019.
Indikator stochastic dan RSI cenderung jenuh tertekan.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan kembali bergerak menekan menguji support dengan rentan pergerakan 5985-6050," tulisnya dalam riset.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, EXCL, INCO, KLBF, SMGR, TINS.


Bogor beritasatu - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia,‎ Rodrigo Chaves memprediksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan bertumbuh positif, seiring membaiknya ekonomi global dan kondusifnya situasi di dalam negeri.
"Kami proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,2 persen, sedangkan tahun depan 5,3 persen, lebih baik dari Mexico dan lainnya," ujar Rodrigo usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa (21/11).
Dalam pertemuan tersebut Rodrigo pun menyampaikan masukan-masukan dari Bank Dunia untuk pemerintah Indonesia dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Ini pertemuan yang sangat baik‎, kami mendiskusikan potensial ide ke Presiden, dan Presiden mengizinkan kami menyampaikan hal itu," ucapnya.
Rodrigo menemui Jokowi ditemani Lead Economics Frederico Gil Sander, Program Leader for Human Development Camilia Holmemo, Program Leader of Equitable Growth, Finance, dan Institutions Yongmei Zhou, dan Operations Officer Steisiansari Mileiva.

🌼
per tgl 21 Nov 2017: 


Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memprediksi IHSG akan bergerak mixed hari ini, pasca menguat tipis dalam penutupan kemarin.
Reliance Securities memprediksi IHSG akan bergerak cenderung melemah dalam perdagangan hari ini, Selasa (21/11).
Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG membentuk pola bearish counter attack setelah menyentuh upper bollinger bands.
Pergerakan Indikator Stochastic tertekan menjenuh pada osilator cukup tinggi dengan Momentum indikator RSI yang flat seakan tertahan pada resistance momentum MA14 diatas middle area.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah pada perdagangan selanjutnya dengan range pergerakan 6020-6070," tulisnya dalam riset.
saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya CPIN, INDF, INTP, LSIP, SMGR, RAJA
Binaartha Securities mengestimasi IHSG masih akan terkoreksi sehat dalam transaksi dagang hari ini, Selasa (21/11).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup menguat tipis 0.03% di level 6053.282 pada 20 November 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6038.117 dan 6022.951.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6083.613 dan 6113.944. Berdasarkan indikator daily, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sementaraitu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Terlihat pola bearish pin bar candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 6038 dan 6023.
Oso Securities memproyeksikan IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di kisaran 5,995 - 6,100.
Analis Oso Securities menyebutkan IHSG menguji resistance classic di level 6,092 serta all time high ke level 6,098, kemudian kembali bergerak di area inside bar
candle.
RSI, Stochastic bergerak bullish dan MACD histogram bergerak ke arah positif serta volume meningkat tipis. IHSG di
perkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di kisaran 5,995 - 6,100.
Berikut saham memiliki peluang kenaikan yaitu : APLN, BJBR, ELSA, INTP, KLBF, RAJA, ROTI, SCMA, SIDO dan TOTL.
Sumber : Antara
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih berpotensi untuk kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada pekan ini. Sebelumnya, rekor penutupan tertinggi IHSG dicetak pada 7 November lalu sebesar 6.060,45.

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan, pekan ini diperkirakan tidak banyak terjadi konsolidasi. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran 5.960-6.123.

"Sebelumnya, IHSG sudah rekor lagi di level 6.092 (rekor intraday). Pada pekan ini, tekanan tidak dalam, sehingga mungkin bisa naik lagi," ujarnya kepada Investor Daily, pekan lalu.

Ia memprediksi level support masih pada kisaran 5.900. Namun, lanjut dia, peluang IHSG untuk naik terlihat lebih besar.

Adapun IHSG ditutup menguat 0,23% atau 13,82 poin ke level 6.051,73 pada perdagangan pekan lalu, mengikuti bursa saham di Asia. Saham sektor keuangan memimpin penguatan hingga 1,49%, disokong saham BBNI, BMRI, dan BBRI. (bersambung)



per tgl 20 Nov 2017: 
JAKARTA okezone - Pasar saham Indonesia ditutup berhasil mendarat di zona hijau hari ini, meskipun gagal mencatatkan rekor terbaru. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,55 poin atau 0,03% ke level 6.053.
IHSG ditutup dengan 135 saham melemah, 199 saham menguat dan 120 saham stagnan. Menutup perdagangan, transaksi terjadi mencapai Rp5,69 triliun dari 7,98 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,04 poin ke 1.010, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,88 poin atau 0,53% ke 726, indeks IDX30 naik 3,3 poin atau 0,6% ke 542 dan indeks MNC36 naik 0,82 poin atau 0,24% ke 347.
Sektor infrastruktur menjadi penghambat terbesar dengan penurunan 1%, disusul dengan sektor properti, perdagangan dan perkebunan. Sementara sketor industri dasar naik paling tinggi sebesar 0,82%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp625 atau 12,89% ke Rp5.475, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik Rp95 atau 6,19% ke Rp1.630, dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) naik Rp27 atau 5,42% ke Rp525.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) turun Rp20 atau 2,14% ke Rp915, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp225 atau 2,12% ke Rp10.375, dan saham PT Armidian Karyatama TBk (ARMY) turun Rp4 atau 1,83% ke Rp214.


    (mrt)
    🐘

    Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (20/11/2017).
    IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,25% atau 15,01 poin di level 6.066,75 dan menguat 0,35% atau 20,92 poin ke level 6.072,66 pada pukul 09.05 WIB.
    Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (17/11), IHSG ditutup naik 0,23% atau 13,82 poin di level 6.051,73, level tertinggi dalam lebih dari sepekan.
    Sebanyak 23 saham bergerak menguat, 2 saham bergerak melemah, dan 537 saham stagnan dari 562 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
    Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor aneka industri (+0,87%), industri dasar (+0,62%), dan konsumer (+0,47%).
    Tim riset Indosurya Sekuritas menyebutkan IHSG akan mengalami pola uptrend baik secara jangka pendek ataupun jangka panjang dengan kisaran 5972 – 6123.
    Mengawali pekan baru terlihat IHSG masih akan terlihat cukup kuat untuk kembali melaju di zona positif, hal ini terlihat dari sisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat ditunjang dengan pola pergerakan IHSG yang terlihat masih berada dalam jalur uptrend baik jangka pendek hingga jangka panjang.
    Hal ini tentunya dapat menjadi pedoman sehingga momen koreksi wajar adalah peluang yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian,
    “IHSG ini berpotensi menguat,” tulis Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, dalam risetnya.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 pagi ini lanjut naik 0,38% atau 2,05 poin ke 542,02 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,45% atau 2,41 poin di posisi 542,39.
    Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini terpantau naik 0,04%, indeks FTSE KLCI Malaysia naik 0,08%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,42%.

    Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
    ASII
    +1,22%
    HMSP
    +0,49%
    BMRI
    +0,68%
    TLKM
    +0,48%
    Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
    UNVR
    -0,35%
    MNCN
    -1,02%
    Sumber: Bloomberg
    Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat didorong aksi beli investor asing. Indeks pun semakin mendekati level 6.100.

    Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.527 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.523

    Pada perdagangan preopening, IHSG naik 15,015 poin (0,25%) ke level 6.066,747. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,825 poin (0,38%) ke level 1.014,821.

    Membuka perdagangan awal pekan, Senin (20/11/2017), IHSG bertambah 20,470 poin (0,34%) ke level 6.072,202. Indeks LQ45 tumbuh 4,520 poin (0,45%) ke level 1.015,516.

    Langkah Bank Indonesia (BI) menahan tingkat suku bunga acuan disambut positif oleh investor. Saham-saham perbankan pun melaju cukup kencang. Tak hanya saham sektor perbankan, seluruh saham sektoral pun melaju positif pagi ini.

    Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melaju 19,309 poin (0,32%) ke level 6.071,041. Sementara Indeks LQ45 menanjak 3,686 poin (0,36%) ke level 1.014,682.

    Kemarin IHSG gagal mencatatkan rekor penutupan terbaru. Namun IHSG masih berada di zona positif saat menutup perdagangan sore lalu di 6.051.

    Indeks saham di AS dan Eropa ditutup turun pada akhir pekan, setelah pernyataan Menkeu AS bahwa RUU Reformasi Pajak baru akan diserahkan kepada Presiden Trump menjelang liburan akhir tahun, atau lebih lambat dari harapan pasar. 

    Berbeda dengan IHSG, bursa-bursa Asia pagi ini kompak melemah. Sentimen ini bisa terasa ke lantai bursa RI.

    Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
    Indeks Nikkei 225 menurun 142,30 poin (0,64%) ke level 22.254,50.
    Indeks Hang Seng turun 72,68 poin (0,25%) ke level 29.126,36.
    Indeks Komposit Shanghai berkurang 40,65 poin (1,20%) ke level 3.342,26.
    Indeks Straits Times berkurang 4,44 poin (0,13%) ke level 3.377,94. (dna/dna)
    Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah analis memprediksi IHSG masih akan lanjutkan penguatan dalam transaksi oekan deoan, meskipun lajunya akan sedikit teehambat.
    Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal membentuk pola long leg doji setelah menyentuh upper bollinger bands.
    Indikator stochastic berpotensi menguat terbatas setelah golden-cross pada level oversold dengan indikator RSI yang menjenuh pada area dekat overbought.
    "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed tertahan diawal pekan dengan range 6015-6070," tulisnya dalam riset.
    Saham-saham yang masih dapat diperhatikan AKRA, BSDE, CPIN, INDF, INTP, JSMR, ITMG, LSIP
    Mengikuti bursa saham di Asia, IHSG (+0.23%) ditutup menguat 13.82 poin dilevel 6051.73 dengan saham sektor keuangan (+1.49%) memimpin penguatan dimana Saham BBNI, BMRI dan BBRI menguat. Investor asing tercatat net sell cukup besar 1.06 Triliun rupiah dengan net sell pasar reguler sebesar 580.42 Miliar dan pasar negosiasi 479.60 Miliar. Saham BBCA, BBRI dan TLKM menjadi yang teratas aksi jual bersih investor asing.
    Analis Binaartha Securities Muhammad Nafan Aji Gusta menyebutkan IHSG masih akan lanjutkan koreksi sehat pekan depan.
    IHSG dditutup menguat0.23% di level 6051.732 pada 17 November 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6037.009 dan 6022.285.
    Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6079.404 dan 6107.075. Berdasarkan indikator daily, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic sudah jenuh jual dan RSI masih berada di area netral.
    Terlihat pola bearish dragonfly doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham.
    "Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 6037 dan 6022, " tulis hasil risetnya.
    Vice President Research Department William Surya Wijaya menyebutkan IHSG akan bergerak di level 5972 - 6123
    Mengawali pekan baru terlihat IHSG masih akan terlihat cukup kuat untuk kembali melaju di zona positif, hal ini terlihat dari sisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat ditunjang dengan pola pergerakan IHSG yang terlihat masih berada dalam jalur uptrend baik jangka pendek hingga jangka panjang.
    Hal ini tentunya dapat menjadi pedoman sehingga moment koreksi wajar adalah peluang yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian,
    " IHSG ini berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan pada perdagangan sepanjang ketiga November 2017 sebesar 0,49% menjadi 6.051,73 poin dari level 6.021,82 poin pada penutupan perdagangan sepekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami kenaikan 0,42% menjadi Rp6.693,94 triliun dari posisi Rp6.665,64 triliun sepekan sebelumnya.
    Mengutip keterangan resmi yang dirilis BEI, rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian pada pekan ini juga mengalami pertumbuhan 20,62% menjadi 11,11 miliar unit saham dari 9,21 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
    Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi transaksi harian saham meningkat 7,01 persen menjadi 331,11 ribu kali transaksi dari 309,42 ribu kali transaksi pada pekan lalu, dan rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian mengalami perubahan 2,32% menjadi Rp7,56 triliun dari Rp7,74 triliun sepekan sebelumnya.
    Ada dua pencatatan obligasi di BEI di sepanjang pekan ini yang dicatatkan di hari yang sama, Kamis (16/11/2017). Obligasi pertama adalah Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp7 triliun, dan yang kedua adalah Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap IV Tahun 2017 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1,2 triliun.
    Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2017 adalah 87 emisi dari 56 emiten senilai Rp141,90 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 349 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp385,31 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 112 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp2.088,22 triliun dan USD200 juta, dan 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp8,54 triliun. (ulf)

    TOP! Bos BEI Sebut Kapitalisasi Pasar Bisa Tembus Rp7.000 Triliun dalam 3 Bulan

    (rhs)
    🐃
    per tgl 17 Nov 2017: 
    Jakarta - Sesaat menjelang penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik membuatnya gagal mencatatkan rekor penutupan terbaru. IHSG masih berada di zona positif saat menutup perdagangan sore ini di 6.051.

    Padahal, beberapa menit sebelum penutupan, IHSG masih berada di kisaran 6.070 yang memberinya potensi mencetak rekor baru. Rekor terakhir yang berhasil dicatatkan IHSG adalah 5.060.

    Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.523 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.540

    Pada perdagangan preopening, IHSG naik 14,604 poin (0,24%) ke level 6.052,511. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,720 poin (0,37%) ke level 1.010,972.

    Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (16/11/2017), IHSG bertambah 20,270 poin (0,34%) ke level 6.058,177. Indeks LQ45 tumbuh 4,633 poin (0,46%) ke level 1.011,885.

    Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melaju 30,742 poin (0,51%) ke level 6.068,649. Sementara Indeks LQ45 menanjak 6,637 poin (0,66%) ke level 1.013,889.

    Penguatan berlanjut ke sesi 2. IHSG naik 40,020 poin (0,66%) ke 6.077,927. Indeks LQ45 naik 9,386 poin (0,93%) ke 1.016,638.

    Menutup sesi dua, IHSG masih menguat namun tak sesuai harapan. IHSG naik 13.825 poin (0,23%) ke 6.051,732. Indeks LQ45 naik 3,744 poin (0,37%) ke 1.010,996.

    Posisi tertinggi IHSG sore ini berada di 6.092,352 yang menjadikan level tertinggi secara intraday. Sementara level terendah adalah di 6.059,598.

    Perdagangan saham berlangsung moderat sore ini dengan frekuensi perdagangan 300.915 sebanyak 6,7 miliar lembar saham senilai Rp 6,8 triliun.

    Menopang laju positif IHGS ada 4 sektor saham yang menguat dipimpin penguatan sektor keuangan sebesar 1,49%. Sebanyak 147 saham menguat, 162 saham melemah dan 137 saham stagnan.

    Semalam pasar saham AS dan Eropa ditutup naik cukup signifikan setelah anggota parlemen Partai Republik AS meloloskan RUU Reformasi Pajak yang akan mengurangi tarif pajak korporasi dari 35% menjadi 20%.

    Bursa-bursa Asia sore ini kompak menguat menyambut positifnya pasar saham global. Sentimen ini juga terasa ke lantai bursa RI.

    Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
    Indeks Nikkei 225 menanjak 45,68 poin (0,20%) ke level 22.396,80.
    Indeks Hang Seng naik 180,28 poin (0,62%) ke level 29.199,04.
    Indeks Komposit Shanghai turun tipis 16,34 poin (0,48%) ke level 3.382,91.
    Indeks Straits Times bertambah 41,08 poin (1,23%) ke level 3.382,38.

    Saham-saham yang mengalami penguatan tinggi dan masuk jajaran top gainers adalah Indocemen Tunggal (INTP) naik Rp 400 ke Rp 19.900, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 49.650, Matahari (LPPF) naik Rp 375 ke Rp 10.975 dan Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 350 ke Rp 7.675.

    Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.025 ke Rp 77.975, Blue Bird (BIRD) turun Rp 200 ke Rp 3.950, H M Sampoerna (HMSP) turun Rp 150 ke Rp 4.100 dan United Tractors (UNTR) turun Rp 125 ke Rp 33.075. (dna/ang)
    🍺
    Bisnis.com, JAKARTA - IHSG diperkirakan akan kembali lanjutkan penguatan pasca balik ke level 6.000 dalam penutupan dagang kemarin.
    Binaartha Securities memprediksi IHSG mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakannya hari ini.
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup menguat 1.10% di level 6037.907 pada 16 November 2017.
    Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5996.994 dan 5956.081. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6066.531 dan 6095.155.
    Berdasarkan indikator daily, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic sudah jenuh jual dan RSI masih berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham.
    "Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area resistance pada level 6065 dan 6095," tulisnya dalam riset.
    Indosurya Sekuritas menyebutkan Kondisi pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menanti momentum untuk melanjutkan kenaikan dengan tujuan mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa.
    Vice Presiden Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpotensi bergerak di level 5972 - 6123
    Support terlihat kuat terjaga sehingga dapat menjadi penopang dari pola pergerakan IHSG, jelang rilis data perekonomian BI rate yang diperkirakan belum ada perubahan juga menjadi salah satu indikator yang menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil sehingga dapat menopang pergerakan IHSG.
    "Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.
    Reliance Securities memprediksi IHSG akan bergerak mixed di akhir pekan ini.
    Analis Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak menguat break out MA20 dan MA5 sebagai resistance terdekat. Pergerakan sekaligus mengkonfirmasi signal rebound pada lower bollinger bands dan signal golden-cross indikator Stochastic.
    Momentum pergerakan terlihat terbatas oleh indikator RSI yang bergerak mendekati level overbought area. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mixed diakhir pekan dengan potensi menguat terbatas pada rentan pergerakan 6008-6055.
    Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ASRI, BBRI, BMRI, CPIN, INTP, ITMG, JSMR, ADRO.

    per tgl 16 Nov 2017:
    stochastic: keluar dari area JENUH JUAL
    parabolic sar: makin lemah daya jual, walo daya beli lom kuat seh
    parabolic sar: 6083 batas atas sbagai resistensi lom goyah menjaga area beli kuat @ ihsg
    ekspektasi: walo 6100 dah tampak, namun secara fundamental ekspektasi PER turun k bawah 20 maseh lom menjanjikan... namun setidaknya ekonomi akhir taon 2017 yang sarat motif pencapaian sasaran tahunan @ swasta n negara akan menimbulkan efek musiman akhir taon, yang amat kuat... liat aza :)
    🍒 
    JAKARTA - Bergerak di zona hijau sepanjang hari, pasar saham Indonesia ditutup berhasil mempertahankan performa positifnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 65 poin atau 1,1% ke 6..037.
    IHSG ditutup dengan 191 saham menguat, 147 saham melemah, dan 107 saham stagnan. Menutup perdagangan, transaksi terjadi mencapai Rp7,07 triliun dari 8,49 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 15 poin atau 1,6% ke 1.007, Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,34 poin atau 0,74% ke 728, indeks IDX30 turun 9,46 poin atau 1,75% ke 550 dan indeks MNC36 tutup 4,21 poin atau 1,24% ke 344.
    Sektor konsumsi naik paling tinggi, hampir 3% disusul sektor manufaktur sebesar 1,6% dan sektor infrastruktur sebesar 1,22%. Hanya sektor industri dasar, sektor yang melemah satu-satunya.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Petrosea Tbk (PTRO) naik Rp190 atau 14,02% ke Rp1.545, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik Rp36 atau 9,89% ke Rp400, dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) naik Rp45 atau 6,57% ke Rp730.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp1.300 atau 3,81% ke Rp32.800, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp125 atau 2,19% ke Rp5.5575, dan saham PT Bumi Serpong Damai TBk (BSDE) turun Rp35 atau 2,02% ke Rp1.695.
    (mrt)
    Bisnis.com, JAKARTA- IHSG diprediksi bakal rebound pasca melemah dalam dua kali transaksi dagang kemarin.
    Oso Securities menyebutkan IHSG sudah menyentuh support harmonic di fibonacci retracement rasio 61,8%.
    Stochastic, RSI bergerak berada di area
    oversold dan MACD line masih bergerak positif serta trend volume meningkat. IHSG diperkirakan berpeluang teknikal
    rebound dengan penguatan di kisaran 5,965 - 6,008.
    Berikut beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu : ADHI, APLN, BBCA, BJBR, BKSL, DILD, MAPI, TINS, TLKM dan WSBP.
    Indosurya Sekuritas memproyeksi IHSG masih berpotensi berbalik menguat menyusul bakal dirilisnya data BI Rate.
    Vice Presiden Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan berpeluang bergerak di level 5960 - 6123
    IHSG saat ini berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi menanti progres kenaikan lanjutan, penantian terhadap rilis data perekonomian BI rate juga terlihat akan dapat memberikan warna terhadap pola gerak IHSG saat ini.
    "hari ini IHSG berpotensi menguat," tulis hasil risetnya.
    Binaartha Securities menyebutkan IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 5959 dan 5945.
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0.27% di level 5972.311 pada 15 November 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5958.862 dan 5945.413.
    Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5999.209 dan 6026.107. Berdasarkan indikator daily, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
    Saat ini, terlihat pola three outside down candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham.
    " Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 5959 dan 5945," tulisnya dalam riset

    per tgl 15 Nov 2017: 
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mengejutkan merosot pada penutupan perdagangan, Rabu (15/11). IHSG melorot 15,98 poin atau 0,27% ke level 5.972,31 pada akhir perdagangan. Ini adalah penurunan IHSG dalam enam hari berturut-turut.
    Padahal, menjelang penutupan, indeks masih mencoba menembus level psikologis 6.000. Setelah menyentuh titik tertinggi 6.012,66 pada intraday, IHSG langsung anjlok.
    Dua sektor merosot lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, yakni sektor pertambangan yang turun 1,79% dan sektor aneka industri dengan penurunan 1,28%.
    Empat top losers pada indeks LQ45 pun berisi saham tambang. Keempat top losers ini adalah saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 4,87%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 4,41%, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 3,57%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 3,49%.
    Enam sektor pun melemah dengan penurunan di bawah 1%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,86%, sektor industri dasar turun 0,79%, dan sektor manufaktur turun 0,45%.  Sedangkan tiga sektor dengan penurunan terkecil adalah sektor perkebunan 0,19%,  sektor konstuksi 0,14%, dan sektor konsumer good yang turun 0,10%.
    Sektor keuangan masih menguat 0,25%. Sektor infrastruktur pun menanjak 0,18%.
    Sementara itu, barisan top gainers LQ45 adalah saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dengan kenaikan 6,14%, PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) 3,07%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 2,69%.
    Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 13,81 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,51 triliun. Sebanyak 194 saham turun, 131 saham bergerak mendatar, dan 129 saham menguat.
    Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 348,71 miliar di pasar reguler dan Rp 956,38 miliar di seluruh pasar.
    Penjualan bersih terbesar asing adalah saham PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 223,8 miliar, PT Atlas Resources Tbk (ARII) Rp 175,2 miliar, dan PT MNC Investama Tbk (BHIT) Rp 122,2 miliar.
    Sedangkan pembelian bersih asing terbesar pada saham-saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 29,5 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 28,8 miliar, dan BBCA Rp 23,8 miliar.
    🌺
    per tgl 14 Nov 2017: 
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,55% di level 5.988,29 pada Selasa (14/11). Pergerakan indeks diprediksi masih akan tertekan.
    Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat, secara teknikal pergerakan IHSG break out support dan lepas dari level psikologis yakni 6.000. “Indikasi pergerakan cukup negatif melihat indikator stochastic bergerak tertekan dengan indikator RSI yang bearish mulai memasuki level middle oscillator," kata Lanjar. Dengan demikian, ia memprediksi IHSG besok masih tertekan di level support5.970 dan resistance 6.000 untuk Rabu (15/11).
    Lanjar mengatakan, data penjualan mobil tahunan yang naik 2,5% tidak mampu menjadi trigger positif saham-saham industri otomotif. Sementara dari global, data penjualan ritel Tiongkok melambat ke 10% dari sebelumnya 10,3%. Pun dengan produksi industri yang turun menjadi 6,2% dari 6,6% pada periode sebelumnya.
    Dia menilai pelaku pasar akan menanti neraca perdagangan dan data ekspor impor di Indonesia. Selain itu, pelaku pasar juga akan memperhatikan sentimen data ekonomi seperti penjualan ritel dan indeks harga konsumen di Amerika Serikat.
    🌿
    per tgl 13 Nov 2017: 
    Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), mampu mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (13/11/2017).
    Indeks syariah dibuka dengan kenaikan 0,11% atau 0,84 poin di level 732,59 dan menguat 0,43% atau 3,16 poin ke level 734,91 di jeda siang.
    Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (10/11), JII berakhir melemah 0,42% di level 731,75. Sepanjang siang ini, indeks syariah bergerak di kisaran 731,74-735,45.
    Dari 30 saham yang diperdagangkan, sebanyak 14 saham menguat, 10 saham melemah, dan 6 saham stagnan.
    Penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) masing-masing sebesar 0,97% mendongkrak pergerakan JII siang ini.
    analisis teknikal sederhana: UNVR pra 50K lage
    analisis teknikal sederhana: TLKM pra 2K, 2,5K
    Sejalan dengan JII, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,30% atau 17,81 poin ke level 6.039,64 di akhir sesi I, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 1,08 poin di level 6.020,75.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terpantau bergerak di kisaran 6.016,99 - 6.045,49.
    Saham-saham indeks syariah yang menguat siang ini:
    TLKM
    +0,97%
    UNVR
    +0,97%
    LPPF
    +3,03%
    UNTR
    +0,53%
    Saham-saham indeks syariah yang melemah siang ini:
    ANTM
    -2,84%
    PTPP
    -1,77%
    LPKR
    -1,55%
    CTRA
    -0,83%
    Sumber: Bloomberg
    TEMPO.COJakarta - Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan gagal mendekati level tertinggi dari pekan sebelumnya.
    "Pergerakan IHSG di pekan depan diperkirakan akan berada pada kisaran level support 6.005-6.012 dan resisten 6.035-6.057 dibandingkan dengan pekan sebelumnya di level support 6.015-6.027 dan resisten 6.067-6.095," kata Reza, Ahad, 12 November 2017.
    Menurut Reza, pergerakan IHSG yang gagal mendekati level tertinggi dari pekan sebelumnya memberikan gambaran mulai adanya aksi jual yang memanfaatkan tingginya posisi IHSG. Ia melihat, setelah momentum rilis kinerja usai, kini pelaku pasar kembali mencermati berita-berita umum dari para emiten dan global. Ia menilai pergerakan variatif melemah masih dimungkinkan jika pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya. 
    "Untuk itu, diharapkan kondisi IHSG tidak dimanfaatkan untuk aksi jual masif," ujar Reza.
    Ia mengingatkan untuk tetap mencermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta mewaspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung.
    Pergerakan IHSG di pekan kemarin berbalik melemah dengan penurunan -0,29 persen atau di bawah pekan sebelumnya yang naik 1,08 persen. Setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya, laju IHSG cenderung tertekan. Pelemahan rupiah pun turut menekan IHSG. Adapun high level yang diraih mencapai 6.071, di bawah level sebelumnya di 6.082.
    TEMPO.COJakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2017 bisa mencapai 5,3 persen. Hingga akhir 2017, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5,1-5,17 persen.
    "Saya masih menganggap, dengan growth kuartal ketiga, dengan komposisi investasi dan ekspor kuat serta kita bisa jaga daya beli dan harga-harga, mungkin kuartal keempat kita masih bisa berharap 5,3 persen. Sehingga total masih ada 5,10 persen hingga 5,17 persen," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jumat, 10 November 2017.
    Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan memantau kebutuhan program kementerian dan lembaga pada kuartal keempat sehingga belanja pemerintah terakselerasi. Menurutnya, realisasi belanja negara tahun ini akan tumbuh positif dibanding tahun lalu year-on-year (yoy). "Kalau dilihat dari kuartal keempat ini, terutama kenaikan dari sisi penerimaan dan belanja akan berjalan bersama-sama," katanya.
    Pemerintah juga akan memonitor konsumsi rumah tangga. Sri Mulyani mengatakan, untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah, pemerintah akan menciptakan kas yang bisa langsung diterima masyarakat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau dana desa. Menurutnya, hal tersebut dapat menaikkan daya beli.
    Sedangkan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas, Sri Mulyani menuturkan akan menjaga momentum kenaikan ekspor-impor dan investasi. Impor bahan baku dan investasi mengindikasikan terciptanya lapangan kerja. "Indikator seperti kenaikan impor bahan baku dan investasi akan menunjukkan terciptanya kesempatan kerja. Oleh karena itu, momentumnya kami jaga," tuturnya.
    Perkiraan Sri Mulyani sama dengan perkiraan Faisal Basri, ekonom dari Universitas Indonesia. Faisal telah memperkirakan krisis ekonomi kecil yang akan terjadi pada Desember 2017. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 5 persen. ”Tahun depan paling tinggi 5,1 persen,” ujarnya, Kamis, 9 November 2017.
    Faisal mengatakan krisis tersebut bisa terjadi karena Bank Indonesia menurunkan suku bunga terus-menerus. Menurut Faisal, penurunan suku bunga yang terjadi di Indonesia menciptakan merosotnya rupiah dan cadangan devisa turun. Jika tidak diintervensi BI, kata Faisal, rupiah akan terganggu pada akhir tahun. "Rupiah sudah mulai terganggu, cadangan devisa sudah kelihatan turun. Sekalipun ditopang oleh intervensi, masih tetap melemah," ucapnya.
    Faisal juga menilai penerimaan pajak akan jauh dari target. Ia mengaku telah menghitung kembali penerimaan pajak. "Kira-kira Rp 200 triliun kurangnya, tidak tanggung-tanggung," tuturnya. “Tahun ini diperkirakan 5 persen, tahun depan paling tinggi 5,1 persen." Dia juga meramalkan terjadinya krisis kecil pada November 2017.
    Perihal pajak, Sri Mulyani mengatakan akan tetap berusaha mencapai target penerimaan pajak hingga akhir tahun. “Kami akan kerja keras,” katanya.
    RIANI SANUSI PUTRI | DRC
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menurun 0,34% ke posisi 6.021,83. Tapi dalam sepekan terakhir, indeks hanya menyusut 0,29%.
    Cuma sebelumnya, Selasa (7/11), IHSG mencetak rekor baru di level 6.060,45. Jadi, sejak rekor anyar itu hingga akhir pekan ini, pelemahan indeks lebih dalam, 0,64%.
    Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, menilai, harga penutupan IHSG pekan ini sudah cukup tinggi. "Secara teknikal juga telah ada di area resistance. Ada profit taking wajar, karena harga sudah tinggi," kata Kevin kepada KONTAN kemarin.
    Sebagian besar emiten sudah mempublikasikan kinerja keuangan kuartal III 2017. Namun, sentimen laporan keuangan masih ada. Pekan depan, masih ada beberapa emiten yang akan menyampaikan laporan keuangan.
    Menurut Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, selain minim sentimen positif, koreksi IHSG lebih dipengaruhi data makro berupa pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017. Sebab, hasilnya di bawah raihan pertumbuhan ekonomi kuartal II.
    Tekanan juga muncul dari global. Misalnya, ketidakpastian politik di Arab Saudi, di tengah komitmen kuat pemerintah negeri petro dollar tersebut memberantas korupsi.
    Pekan depan, secara teknikal terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan potensi koreksi lanjutan. "Jika data ekspor impor yang dirilis pekan depan baik, maka jadi katalis positif. Kisaran IHSG 5.965–6.085," ujar Nafan.
    Kevin melihat, pekan depan IHSG cenderung sideways. "Support IHSG adalah 5.985 dan resistance 6.080," imbuh dia.
    🍒
    per tgl 09 Nov 2017: Bisnis.com, JAKARTA-Sejumlah analis memorediksi IHSG akan kembali tertekan di zona hijau, menyusul pelemahan dalam penutupan kemarin.
    Reliance Securities memprediksi IHSG masih akan dohantui pelemahan menyusul.aksi jual dari para invetor hari ini.
    Analis Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG yang sedikit tertekan pada level resistance memberikan signal potensi pull back resistance setelah memasuki area jenuh beli dibeberapa indikator momentum.
    "Sehingga diperkirakan pelemahan masih akan menghantui dengan aksi jual investor dengan range pergerakan 6020-6070," tulisnya dalam riset.
    Oso Securities memprediksi secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick spinning top bearish disertai volume meningkat yang mengindikasi
    pembalikan arah indeks dari bullish ke bearish didalam trend minor.
    Stochastic kembali dead cross, RSI begerak bearish dan
    MACD histogram bergerak negatif. IHSG tidak mampu break out candlestick sebelumnya.
    "IHSG kami perkirakan kembali bergerak melemah di kisaran 6,014-6,065," tulis hasil riset mereka.
    Berikut beberapa saham yang masih memiliki potensi kenaikan yaitu : ACES, BMTR, BWPT, MNCN, MYOR, RALS, SMGR, WIKA, WSBP dan WTON.
    Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali menguat dalam transaksi hari ini meskipun kemarin ditutup di zona merah.
    Vice Presiden Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di level
    5969 - 6098
    Dia menyebutkan IHSG saat ini terlihat masih akan melaju di zona positif, hal ini ditunjang oleh sisi fundamental perekonomian kita yang terlihat masih cukup bagus terlihat dari data perekonomian terlansir terkait retail sales yang menunjukkan bahwa kondisi perekonomian masih terus bertumbuh dengan baik dalam sektor riil.
    Sehingga berdampak baik terhadap emiten terkait dalam pasar modal Indonesia
    "Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulis hasil risetnya.
    🍆
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang dari posisi rekor tertinggi. Pada Rabu (8/11) sore, IHSG turun 11,07 poin atau 0,18% ke level 6.049,38.
    Padahal, kemarin (7/11), indeks mengukir rekor tertinggi baru dengan bertengger di 6.060,45.
    Koreksi yang melanda lima sektor pada hari ini menyebabkan IHSG kehabisan tenaga. Sektor infrastruktur dan pertambangan turun paling tajam yaitu masing-masing 1,71% dan 1,30%. Sedangkan, lima sektor lain masih menguat, terutama aneka industri yang naik 0,97%.
    RTI mencatat, 204 saham rontok, berbanding 137 saham yang berhasil naik. Saham PT Rimo International Tbk (RIMO) membukukan kinerja terburuk (top losers) di pasar domestik dengan melorot 24,41% ke Rp 192. Sedangkan, saham dengan kenaikan tertinggi (top gainers) ditorehkan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang naik 21,95% ke posisi Rp 300.
    Di jajaran indeks LQ45, PT United Tractors Tbk terseret ke posisi top losers. Pasalnya, saham UNTR melorot 4,26% menjadi Rp 34.250. Sementara, puncak top gainers ditempati PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang berhasil naik 4,31% ke Rp 605.
    Total sekitar 10,63 miliar lot saham ditransaksikan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,72 triliun. Pemodal asing kembali keluar dari pasar saham dengan jumlah yang cukup besar. Nilai penjualan bersih (net sell) asing di seluruh pasar mencapai Rp 818,81 miliar.
    🐗
    Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy hari ini, Selasa (7/11/2017), sekaligus mematahkan reli net sell selama empat hari berturut-turut.
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net buy asing mencapai Rp457,43 miliar pada perdagangan hari ini.
    Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,06 miliar lembar saham senilai Rp2,44 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 1,03 miliar lembar saham senilai Rp2,90 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp7,34 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,68 miliar lembar saham.
    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16% atau 9,63 poin di level 6.060,45, memperbarui level tertinggi sepanjang masa.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.047,26-6.065,28. Dari 564 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 161 saham menguat, 171 saham melemah, dan 232 saham stagnan.
    Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dipimpin sektor aneka industri dengan kenaikan 1,33%, disusul sektor tambang yang menguat 0,89%. Adapun empat sektor lainnya menahan penguatan IHSG lebih lanjut setelah ditutup di zona merah, didorong sektor property yang melemah 0,41%.
    William Surya Wijaya, Analis Indosurya Sekuritas menjelaskan IHSG saat ini sedang berusaha untuk dapat kembali mengukir pencapaian rekor tertinggi yang baru.
    Menurutnya, proses perjalanan naik terlihat masih cukup panjang, sehingga momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian untuk investasi jangka panjang, mengingat dari sisi fundamental perekonomian yang terlihat masih cukup kuat menopang pola gerak IHSG hingga saat ini.
    Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    7 November
    Rp457,43 miliar
    Net buy
    6 November
    Rp157,65 miliar
    Net sell
    3 November
    Rp592,99 miliar
    Net sell
    2 November
    Rp4,48 triliun
    Net sell
    1 November
    Rp1,12 triliun
    Net sell
    31 Oktober
    Rp516,45 miliar
    Net buy
    30 Oktober
    Rp933,18 miliar
    Net buy
    27 Oktober
    Rp218,43 miliar
    Net sell
    26 Oktober
    Rp281,36 miliar
    Net sell            
    25 Oktober
    Rp130,41 miliar
    Net buy
     Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
    🐑
    Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memperbarui rekor tertinggi sepanjang masanya sekaligus melanjutkan reli  di hari ketiga, Selasa (7/11/2017).
    IHSG ditutup menguat 0,16% atau 9,63 poin di level 6.060,45, level penutupan tertinggi baru sepanjang masa, setelah dibuka di zona positif dengan penguatan 0,08% atau 4,92 poin di level 6.055,75.
    IHSG kembali memperbarui rekor tertingginya setelah pada perdagangan Senin (6/11), IHSG ditutup menguat 0,19% atau 11,28 poin di level 6.050,82. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.047,26-6.065,28.
    Dari 564 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 161 saham menguat, 171 saham melemah, dan 232 saham stagnan. Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dipimpin sektor aneka industri dengan kenaikan 1,33%, disusul sektor tambang yang menguat 0,89%.
    Adapun empat sektor lainnya menahan penguatan IHSG lebih lanjut setelah ditutup di zona merah, didorong sektor property yang melemah 0,41%.
    Di Asia Tenggara, pergerakan bursa saham terlihat mayoritas menguat. indeks SE Thailand menguat 0,24%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,5%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,77%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,01%.
    Sementara itu, pergerakan bursa saham lain di Asia juga menguat, di saat perusahaan-perusahaan energi dan bahan baku diuntungkan dari lonjakan harga minyak dan logam. 
    Indeks Nikkei 225 ditutup melonjak 1,73% atau 389,25 poin ke level 22.937,60, level penutupan tertinggi sejak Januari 1992. Adapun indeks Topix ditutup naik 1,15% atau 20,63 poin ke level 1.813,29, tertinggi sejak Februari 2007.
    Sementara itu, indeks Shanghai Composite Index ditutup naik 0,7% ke posisi 3.413,57 dan indeks indeks Hang Seng ditutup menguat 1,39% atau 397,54 poin ke level 28,994,34, tertinggi sejak satu dekade terakhir.
    Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya menjelaskan, fundamental perekonomian terlihat masih berada dalam kondisi stabil seperti terlihat dari data perekonomian yang terlansir, dan menjadi salah satu faktor penopang dari proses perjalanan naik IHSG.
    Selain itu, capital inflow yang diharapkan kembali konsisten membanjiri ke dalam pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat menunjang kenaikan IHSG ke arah yang lebih tinggi.
    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    GGRM
    +3,85
    ASII
    +1,55
    BBNI
    +3,25
    UNTR
    +1,35
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    BMRI
    -1,38
    EMTK
    -4,86
    ICBP
    -2,00
    SMBR
    -4,97
     Sumber: Bloomberg
    Jakarta  detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melaju positif setelah cetak rekor penutupan kemarin sore. Sore ini IHSG tutup di posisi 6.060. Lebih tinggi dari rekor penutupan terakhir di 6.050, namun masih di bawah rekor intraday di 6.082.

    Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.517 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.492.

    Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 4,923 poin (0,08%) ke level 6.055,746. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 1,255 poin (0,12%) ke level 1.008,478.

    Membuka perdagangan, Selasa (7/11/2017), IHSG bertambah 8,948 poin (0,15%) ke level 6.059,771. Indeks LQ45 melaju 1,926 poin (0,19%) ke level 1.009,149.

    Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG tumbuh 3,771 poin (0,06%) ke level 6.054,594. Sementara Indeks LQ45 menanjak 0,598 poin (0,06%) ke level 1.007,821.

    Meski sempat melemah tipis, IHSG berhasil berbalik menguat dan parkir di zona hijau. IHSG naik 6,991 poin (0,12%) ke 6.057,814. Indeks LQ45 menguat 2,072 poin (0,21%) ke 1.009,295.

    Belum bosan, IHSG kembali mencetak rekor pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG naik 9,630 poin (0,16%) ke 6.060,453. Indeks LQ45 menguat 2,874 poin (0,29%) ke 1.010,097.

    Posisi tertinggi IHSG siang ini tercatat di 6.065,285 dan terendah di 6.047,265. Laju perdagangan saham sore ini terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan 325.662 kali transaksi sebanyak 8,7 miliar lembar saham senilai Rp 7,3 triliun.

    Sore ini, asing mencatat beli bersih Rp 457,445 miliar memberi sentimen positif bagi IHSG.

    Ada 6 sektor saham yang mengalami penguatan. Saham sektor aneka industri memimpin penguatan dengan kenaikan 1,33%. Sebanyak 161 saham menguat, 171 saham melemah dan 125 saham stagnan.

    Semalam pasar saham Wall Street berakhir positif. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi. Optimisme masih dipengaruhi oleh positifnya kinerja keuangan emiten serta beberapa rencana aksi korporasi berupa merger dan akuisisi.

    Bursa-bursa Asia sore ini kompak menguat, dan memberi sentimen positif ke IHSG. Harga minyak naik setelah beredarnya kabar penahanan beberapa pangeran kerajaan Arab Saudi atas tuduhan korupsi.

    Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
    Indeks Nikkei 225 menguat 389,25 poin (1,73%) ke level 22.937,60.
    Indeks Hang Seng bertambah 397,539 poin (1,39%) ke level 28.994,34.
    Indeks Komposit Shanghai naik 25,40 poin (0,75%) ke level 3.413,57.
    Indeks Straits Times melaju 31,25 poin (0,92%) ke level 3.413,10.

    Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.850 ke Rp 76.800, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 700 ke Rp 6.300, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 650 ke Rp 12.050 dan United Tractors (UNTR) naik Rp 475 ke Rp 35.775.

    Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Goodyear Indonesia (GDYR) turun Rp 525 ke Rp 1.575, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 425 ke Rp 8.325, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 23.300 dan Bayan Resources (BYAN) turun Rp 200 ke Rp 10.800. (dna/mkj)

    🍧
    Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih atau net sell pada perdagangan hari keempat berturut-turut, Senin (6/11/2017).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net sell asing mencapai Rp147,65 miliar pada perdagangan hari ini.
    Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,33 miliar lembar saham senilai Rp2,76 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 970,88 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,60 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp7,72 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,62 miliar lembar saham.
    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,19% atau 11,28 poin di level 6.050,82, level penutupan tertinggi baru sepanjang masa, setelah dibuka dengan pelemahan 0,13% atau 8,02 poin di level 6.031,52.
    Meski dibuka melemah, IHSG cenderung berfluktuasi dan bergerak ke arah positif hingga akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.025,07-6.062,06.
    Dari 564 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 179 saham menguat, 154 saham melemah, dan 231 saham stagnan.

    Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    6 November
    Rp157,65 miliar
    Net sell
    3 November
    Rp592,99 miliar
    Net sell
    2 November
    Rp4,48 triliun
    Net sell
    1 November
    Rp1,12 triliun
    Net sell
    31 Oktober
    Rp516,45 miliar
    Net buy
    30 Oktober
    Rp933,18 miliar
    Net buy
    27 Oktober
    Rp218,43 miliar
    Net sell
    26 Oktober
    Rp281,36 miliar
    Net sell            
    25 Oktober
    Rp130,41 miliar
    Net buy
    24 Oktober
    Rp76,16 miliar
    Net sell
     Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
    🐨
    TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Nafan Aji memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG pekan depan akan menguat.
    "Diprediksi IHSG akan berada di kisaran 5895 - 6125 pada pekan depan," kata Nafan Aji saat dihubungi Tempo, Ahad, 5 November 2017.


    Menurut Nafan penguatan IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen positif dari dalam negeri, salah satunya dengan meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.
    "Secara teknikal, pada weekly chart terlihat pola three outisde up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation," kata Nafan Aji.

    Baca: Jerome Powell Jadi Bos The Fed, Ini Pengaruh ke IHSG
    Nafan menilai data-data ekonomi Indonesia lainnya seperti Produk Domestik Bruto atau PDB, indeks keyakinan bisnis, indeks keyakinan konsumen diyakini, cadangan devisa, penjualan eceran, dan transaksi berjalan akan menjadikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG pekan depan.
    Sedangkan senior mentor T3B System Leonardus Budi Suryanto mempekirakan IHSG masih akan bermain di antara 5969 dan 6052 dalam beberapa saat sebelum akhirnya bisa naik lebih tinggi.
    Leonardus juga menanggapi terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur baru The Fed. Menurutnya kebijakan Jerome Powell akan mirip dengan yang Janet Yellen.
    "Jadi tidak akan terlalu berpengaruh," kata Leonardus.

    Read more at https://bisnis.tempo.co/read/1030947/sentimen-dalam-negeri-diprediksi-menguatkan-ihsg-pekan-depan#DhMSSZLxSGgCkm8V.99
    🔍
    JAKARTA, KOMPAS.com -  Setelah hampir sepanjang perdagangan berada di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) Jumat (3/11/2017) berhasil bangkit ke zona hijau menjelang akhir perdagangan, bahkan menciptakan rekor tertinggi baru.

    IHSG ditutup menguat tipis 8,43 poin atau 0,14 persen ke 6.039,54. Ini adalah rekor tertinggi baru IHSG. Rekor baru ini hanya 1,4 poin lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada Rabu (1/11/2017).

    IHSG menguat sejak satu jam sebelum penutupan perdagangan. Total volume bursa mencapai 14,32 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,04 triliun.

    Sebanyak enam sektor menguat dengan kenaikan tertinggi pada sektor barang konsumer yang naik 1,70 persen dan sektor manufaktur 1,04 persen. Empat sektor menguat di bawah 1 persen.

    Baca juga: IHSG Tembus 6.000, Jokowi Berharap Terus Naik

    Keempat sektor ini adalah sektor infrastruktur yang naik 0,88 persen, sektor perkebunan 0,57persen , sektor industri dasar 0,45 persen, dan sektor konstruksi 0,40 persen.

    Sementara empat sektor melemah dengan penurunan terbesar pada sektor perdagangan dan jasa melemah 1,50 persen. Sektor keuangan terkoreksi 0,60 persen. Sektor aneka industri turun 0,51 persen, dan sektor pertambangan turun 0,36 persen.

    Pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih Rp 227,83 miliar di pasar reguler dan Rp 593 miliar di seluruh pasar. Penjualan bersih asing terbesar adalah saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 401,3 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 140,5 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 65,7 miliar.

    Sedangkan asing masih mencatatkan pembelian bersih pada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 119,9 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 60,1 miliar, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 51,5 miliar. (Kontan/Wahyu Tri Rahmawati)
    🐄

    Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dan momentum perbaikan kinerja emiten akan dapat menyokong kembalinya aliran dana investor asing di instrumen saham pasar modal. Sampai 31 Oktober 2017 total jual bersih (net sell) investor asing atas transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 17,15 triliun.
    Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi menyatakan, aliran dana asing yang keluar instrumen saham di pasar modal merupakan dampak dari beberapa aspek. Contohnya pencapaian produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang belum sesuai harapan para investor asing, atau karena pencapaian sebagian kinerja emiten yang menurun pada kuartal II-2017.
    “Namun, saat ini ada 100 emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan sampai kuartal III-2017. Berdasarkan pantuan OJK, sebagian besar emiten tersebut sudah kembali meraih keuntungan tapi untuk lengkapnya kita tunggu beberapa minggu lagi hingga penyerahan laporan selesai,” ujar Fakhri di Jakarta, Selasa (31/10).
    Selain itu mengenai kondisi makro ekonomi, ia meyakini bahwa Bank Indonesia (BI) bersama-sama pihaknya akan berupaya untuk menjaga. Untuk itu, Fakhri menegaskan, OJK optimistis dengan perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada masa mendatang. Walaupun sejauh ini IHSG tumbuh sebesar 13,5 persen berbanding kenaikan pasar modal global yang naik di kisaran 15 persen.
    Menilik data penutupan perdagangan 31 Oktober 2017, IHSG menguat 31,70 poin (0,53 persen) hingga berada dalam level 6.005,78. Berdasarkan data BEI, kemarin nilai transaksi harian mencapai Rp 8,82 triliun.Untuk perdagangan saham harian, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 516,45 miliar.
    Meski demikian, total net sell investor asing secara year to date (YtD) menyentuh Rp 17,15 triliun. Nilai net sell (YtD) tersebut menurun jika dibandingkan posisi sebesar Rp 17,88 triliun pada 27 Oktober lalu. Penurunan net sell (YtD), terjadi karena investor asing juga mencatatkan net buy (harian) sebesar Rp 933,18 miliar pada Senin, 30 Oktober 2017.
    Tito mengungkapkan, meski belum terkumpul secara keseluruhan tapi kinerja emiten mulai lebih baik pada kuartal III-2017. Adapun ia menegaskan, sekalipun investor asing masih tercatat net sell (YtD), tapi dukungan dari investor domestik justru menguat.
    “Jadi pertanyaannya lebih baik investor asing yang kuat, atau domestik? Cuma kalau menurut saya, hal yang perlu menjadi perhatian sekarang adalah cara kita menambah supply emiten dan investor baru,” tegas dia.
    Perihal investor baru, pada kesempatan terpisah Tito memaparkan, kontribusinya berkisar 30 persen terhadap kenaikan perdagangan saham. Sehingga, saat ini penggerak indeks adalah investor domestik. Untuk itulah BEI giat dalam hal menarik investor baru, melalui edukasi bersama para perusahaan sekuritas, ataupun membuka galeri investasi di berbagai wilayah di Indonesia.
    Kemudian jika mengenai supply, sampai 30 Oktober 2017 BEI telah mendapat tambahan emiten baru sebanyak 27 perusahaan dengan total nilai hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 5,61 triliun. Dibanding pencapaian sepanjang tahun 2016, jumlah emiten baru yang melantai di BEI lebih tinggi tapi nilai hasil IPO-nya lebih rendah.
    Data BEI menunjukkan, pada Januari-Desember 2016 terdapat 16 perusahaan yang IPO dan meraih total dana sebesar Rp 12,11 triliun. Sementara pada Rabu (1/11) PT M Cash Integrasi akan mencatatkan sahamnya (listing) secara perdana dan menjadi emiten ke-28 di BEI pada 2017.
    Tito memaparkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menambah enam kategori baru untuk menunjang penambahan emiten ke depan. Ia mengemukakan, beberapa kategori yang akan ditambah, antara lain teknologi informasi (TI), entertainment, dan logistik.
    “Khusus entertainment, Raam Punjabi sempat menyatakan niat untuk perusahaannya IPO. Namun memang belum pasti kapan, cuma beliau menyatakan mungkin perusahaannya dapat go public jika ada posisi yang sesuai,” papar dia.
    Kemudian Tito menuturkan, pihak Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI) tengah berupaya agar program yang dimiliki oleh perusahaan rintisan (startup) dapat dihitung kapitalisasinya sehingga dapat menaikkan permodalan perusahaan. “Saya dengan mau dirampungkan sebelum akhir 2017. Semoga saja dengan hal tersebut, akan semakin banyak perusahaan startup yang IPO,” papar dia.
    Dengan upaya memastikan penambahan supply emiten, dan giat mendorong penambahan investor baru BEI menargetkan meraih kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp 7.000 triliun dalam periode tiga-empat bulan ke depan. “Dengan ada emiten baru, produk baru, dan investor bertambah jelas transaksi akan meningkat,” tegas dia.


    Mute:01Duration Ti
    Sumber: Investor Daily

    Norico Gaman menilai, satu pekan ke depan, IHSG bisa berpotensi melemah, setelah sebelumnya menjangkau level psikologis baru 6.000.

    Ia berpendapat, sementara ini, pelaku pasar tampaknya akan melakukan profit taking.

    Seiring dengan hal itu, ia memprediksi, level supportIHSG yang pertama sekitar 5.900 dan yang kedua 5.845.

    Pada pekan depan, lanjut dia, IHSG dapat berada pada kisaran 5.975-5.900. Potensi pelemahan indeks, secara umum, dapat terjadi dengan latar belakang koreksi teknikal.

    “Namun demikian, ke depan, IHSG jelas kembali berpeluang menguat lagi (technical rebound) usai terkoreksi tajam. Apalagi, sebagian besar kinerja emiten keuangan kita cukup bagus (secara year on year), sehingga dapat menjadi sentimen positif ke pasar saham,” ujar Norico kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu. (bersambung)

    Bisnis.com, JAKARTA - Rilis data inflasi yang dikeluarkan di awal bulan, akan menjadi sentimen positif dalam pergerakan IHSG hari ini.
    Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG akan tertopang oleh data ekonomi nasional yang positif, termasuk data inflasi sepanjang September yang diestimasih positif.
    Vice Presiden Research Departement William Surya Wijaya mengindikasikan IHSG bergerak di level 5.911 - 6048
    Mengawali awal bulan pergerakan IHSG yang tentunya akan diwarnai oleh rilis data perekonomian inflasi akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.
    Data inflasi disinyalir akan berada dalam kondisi masih terkendali, sehingga dapat menopang pola gerak IHSG dalam bulan ini.
    Potensi pergerakan masih terlihat akan berada dalam kecenderungan menguat, supportlevel juga terlihat tetap akan dipertahankan dengan baik.
    "IHSG hari ini berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.
    Reliance Securities memprediksi IHSG masih akan berada dalam tekanan dan cenderung bearish hari ini.
    Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick bearish setelah dibuka gap up lebih tinggi berada pada level resistance.
    Pergerakan IHSG secara teknikal masih cenderung bearish dengan indikator stochastic yang bergerak tertekan pada momentum yang cukup mahal.
    "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertekan dengan range pergerakan 5942-6020," tulisnya dalam riset.
    Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AKRA, ASII, BBTN, KLBF, KAEF, PTRO.
    Binaartha Securities memprediksi IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level 5.986 dan 5.965.
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup menguat 0.53% di level 6005.784 pada 31 Oktober 2017.
    Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5985.556 dan 5965.328. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6030.315 dan 6054.846.
    Berdasarkan indikator daily, MACD berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham.
    "Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke area support pada level5986 dan 5965," tulisnya dalam riset.

    Comments