AYO LES MAEN SAHAM SEDERHANA BERLABA JO
per tgl 12 Januari 2018, adro @ 2230 (malah k 2240):
adro @ 2230 neh :)
per tgl 09 Januari 2018, adro @ 2210, tertinggi lage:
per tgl 08 Januari 2018, adro @ 2020, tertinggi dalam 2 taon terakhir :
yahoo finance @ adro 2020 per tgl 08 01 2018
analisis teknikal sederhana @ per tgl 22 Desember 2017 @ tren harga saham ADRO:
sejak 11 Januari 2016, saat @ 449 (harga memasukkan unsur dividen), tren harga saham adro mulai bullish... NAEK s/d 1945 (21 Agustus 2017)... namun koreksi harga batubara jelang musim dingin membuat tren harga saham adro stagnan ... Desember ceria 2017 membawa dampak kenaekan tren harga saham menjadi 1890 dari 1700... secara teknikal:
stochastic: daya beli saham mase kuat, pra area jenuh BELI
bollinger band: 1698 diwaspadai sbagai support jika tren harga batubara melemah... tampaknya musim dingin 2017 cukup memberi harapan tren kestabilan harga energi... 1962 sbagai resisten uda tampak, berarti ada ekspektasi pembalikan arah dari 1700 bisa berlanjut k 1960 lage
ma 20d: bullish jangka pendek
ekspektasi: secara teknikal sederhana, tren harga saham adro mase bisa menguat, apalagi ekspektasi tren ihsg naek, yang didukung oleh kenaekan rating utang oleh FITCH... sekira 1900an lah :)
stochastic: sinyal daya beli melemah, walo mase cukup jauh dari area jenuh jual
bollinger band: support @ 1675, 39 n resistensi @ 1802,61. stagnansi terliat jelas pasca tren harga saham menembus area harga 1800 dalam 1 taon terakhir
MA 20d: jelas ada tekanan jual saham aka bearish jangka pendek, walo jaraknya tekanan daya jual cukup tipis2 aza, yaitu batas harga resistensi jangka pendek @ 1739.
ekspektasi teknikal sederhana: jelas daya beli saham adro menunggu momentum fundamental dalam akhir taon 2017, biasanya ada aksi korporasi yang bernama window dressing, usaha memoles laporan kondisi keuangan akhir 2017 dalam rangka mengejar sasaran keuangan 1 taon perusahaan... pembalikan arah tren harga bukan tidak mungkin terjadi ... kembalinya harga menuju resistensi kuat 1800 sesuatu yang bisa terjadi lage dalam akhir 2017 ini, atawa mungkin di January Effect 2018.
per tgl 13 Desember 2017, tren harga saham2 ENERGI/terkait energi (adro, indy, n elsa) sedang melesat naek lage:
analisis teknikal saham ELSA sederhana
analisis teknikal saham INDY sederhana
analisis teknikal sederhana @ tren harga saham ADRO :
per tgl 12 Januari 2018, adro @ 2230 (malah k 2240):
adro @ 2230 neh :)
per tgl 09 Januari 2018, adro @ 2210, tertinggi lage:
per tgl 08 Januari 2018, adro @ 2020, tertinggi dalam 2 taon terakhir :
yahoo finance @ adro 2020 per tgl 08 01 2018
bahkan tren harga saham adro @ 2160 (per tgl 08 Januari 2018), analisis teknikal sederhananya:
stochastic: dalam area JENUH BELI seh
bollinger band: batas atas uda juga terlampaui @ 2106, jika terjadi koreksi turun harga, maka waspadai 2000, 1862 sbagai support2 terkuat.
MA 20D: 1862 sbagai batas bullish jangka pendek, jadi tren bullish emang sedang terjadi.
ekspektasi: daya beli saham ADRO mase ada, kuat malah, mungkin disebabkan oleh harga energi (fosil) mase tinggi karna faktor cuaca dingin n pasokan yang terganggu. 2250 tampak seh ... well, liat aza :)
π³
analisis teknikal sederhana @ per tgl 22 Desember 2017 @ tren harga saham ADRO:
sejak 11 Januari 2016, saat @ 449 (harga memasukkan unsur dividen), tren harga saham adro mulai bullish... NAEK s/d 1945 (21 Agustus 2017)... namun koreksi harga batubara jelang musim dingin membuat tren harga saham adro stagnan ... Desember ceria 2017 membawa dampak kenaekan tren harga saham menjadi 1890 dari 1700... secara teknikal:
stochastic: daya beli saham mase kuat, pra area jenuh BELI
bollinger band: 1698 diwaspadai sbagai support jika tren harga batubara melemah... tampaknya musim dingin 2017 cukup memberi harapan tren kestabilan harga energi... 1962 sbagai resisten uda tampak, berarti ada ekspektasi pembalikan arah dari 1700 bisa berlanjut k 1960 lage
ma 20d: bullish jangka pendek
ekspektasi: secara teknikal sederhana, tren harga saham adro mase bisa menguat, apalagi ekspektasi tren ihsg naek, yang didukung oleh kenaekan rating utang oleh FITCH... sekira 1900an lah :)
π΅
analisis teknikal sederhana @ per tgl 08 Desember 2017 @ tren harga saham ADRO: stochastic: sinyal daya beli melemah, walo mase cukup jauh dari area jenuh jual
bollinger band: support @ 1675, 39 n resistensi @ 1802,61. stagnansi terliat jelas pasca tren harga saham menembus area harga 1800 dalam 1 taon terakhir
MA 20d: jelas ada tekanan jual saham aka bearish jangka pendek, walo jaraknya tekanan daya jual cukup tipis2 aza, yaitu batas harga resistensi jangka pendek @ 1739.
ekspektasi teknikal sederhana: jelas daya beli saham adro menunggu momentum fundamental dalam akhir taon 2017, biasanya ada aksi korporasi yang bernama window dressing, usaha memoles laporan kondisi keuangan akhir 2017 dalam rangka mengejar sasaran keuangan 1 taon perusahaan... pembalikan arah tren harga bukan tidak mungkin terjadi ... kembalinya harga menuju resistensi kuat 1800 sesuatu yang bisa terjadi lage dalam akhir 2017 ini, atawa mungkin di January Effect 2018.
per tgl 13 Desember 2017, tren harga saham2 ENERGI/terkait energi (adro, indy, n elsa) sedang melesat naek lage:
analisis teknikal saham ELSA sederhana
analisis teknikal saham INDY sederhana
π²
analisis teknikal sederhana @ tren harga saham ADRO :
ekspektasi stochastic: pasca kluar dari area jenuh beli, maka daya dorong beli saham ADRO tampaknya cukup stabil n kuat
ekspektasi Bollinger Band: support 1835 cukup kuat terjaga, walo tetap ada ekspektasi koreksi lanjutan ... namun 1750, n 1699 cukup jauh terjaga sebagai support berikutnya... ekspektasi musim dingin akan butuh banyak energi di wilayah utara bumi, mungkin akan membantu ekspektasi teknikal batas atas BB @ 1900, 1966.
Parabolic Sar: emang ada momentum jual seh, tapi ekspektasi pembalikan arah maseh mungkin terjadi.
saat penentuan tren harga saham akhir 2017 @ adro cukup menarik disimak n ditunggu, time2buy!
π΄
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini akan menentukan pergerakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserves. Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 1,50%.
Kenaikan suku bunga The Fed ini diperkirakan membawa sentimen negatif bagi pasar saham Indonesia.
Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, nampaknya sentimen The Fed tak berpengaruh signifikan terhadap pasar saham. Pasar dinilai sudah memiliki antisipasi terhadap hal tersebut. Lagipula, selama year to date (ytd) hingga Jumat (8/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mencatatkan kenaikan hingga 13,8%
Sebagai informasi, tahun ini, The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali yakni Maret 2017 dan Juni 2017. Tahun yang akan datang, beberapa pihak memprediksi bank sentral akan menaikkan suku bunganya hingga tiga kali.
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, saat ini pemerintah telah mempersiapkan antisipasi terkait dengan kenaikan suku bunga The Fed. Diantaranya adalah rencana Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level yang tetap.
Kamis pekan depan, kebijakan BI diperkirakan akan mempertahankan 7DRRR pada level 4,25%. Hal ini mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya antisipasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada Kamis dini hari.
"Menurut saya market secara psikologis sudah melakukan persiapan dalam rangka antisipasi kenaikan suku bunga The Fed," kata Nafan kepada KONTAN, Jumat (8/12).
Lanjut Nafan, kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan akan memberikan katalis positif terhadap IHSG.
Sebagai antisipasi kebijakan Fed, Nafan menyarankan investor memilih saham-saham yang cukup defensif dengan fundamental yang cukup baik pada pekan depan. Selain itu, ia merekomendasikan untuk membeli saham-saham dengan valuasi yang masih murah.
Salah satu saham yang disarankan Nafan adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang masih memiliki price to earning ratio (PER) di angka 8x. Ia menyarankan akumulasi beli saham ADRO dengan rentang Rp 1.770 hingga Rp 1.725. Target harga secara bertahap di level Rp 1.765, Rp 1.910, Rp 1.995, dan Rp 2.135, dengan support di Rp 1.680.
π·
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih layak untuk dikoleksi. Analis berpendapat, beberapa saham ini masih akan jadi penggerak IHSG di kuartal ke empat ini.
INKP misalnya yang hingga saat ini sudah mencatatkan kenaikan hingga 385% secara year to date (ytd). Anak usaha Sinarmas di bidang pup and paper ini diprediksi akan mencatatkan kenaikan yang cukup berarti di kuartal 4.
"Tadinya investor beranggapan bahwa industri kertas akan mati, namun sekarang, investor melihat dengan horison yang lebih luas seperti pembuatan kardus dari kertas, sehingga masyarakat sadar bahwa hal itu bisa membuat kinerja INKP meningkat." kata Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada Kontan.co.id, Minggu (22/10).
Hal yang sama juga terjadi dengan BRPT. Dengan berfokus pada penggunaan industri kimia dan memperoleh pendapatan yang cukup baik dari industri ini, BRPT menjadi emiten yang layak untuk dilirik. Begitu pula anak usahanya, TPIA.
Yang jelas, untuk mempertahankan posisi ini, emiten harus memberikan informasi-informasi sehingga investor tertarik untuk membeli saham-saham milik emiten. Menurut Reza, saham-saham second liner punya peluang untuk merebut posisi movers IHSG tersebut lantaran harga saham yang cenderung masih murah.
Saham-saham second liner yang dimaksud Reza sebagai contoh di sektor Agri yakni BWPT dan SIMP yang lebih murah dibandingkan dengan AALI, sedikit berita dari perusahaan tersebut saja bisa menjadi penggerak saham emiten yang masih murah tersebut.
INAF dan juga KAEF masih bisa diincar dengan melihat harganya yang masih murah. Selain itu, di sektor komoditas, Reza melihat peluang untuk mengkoleksi saham saham batubara seperti PTBA dan juga ADRO.
Saham-saham perusahaan yang baru saja melaksanakan Initial Public Offering (IPO) menurut Reza juga layak untuk diperhatikan melihat pertumbuhan KIOS yang juga sangat baik di pasar.
Terkait dengan saham-saham big cap dengan kapitalisasi pasar yang besar, menurut Reza, mungkin masih akan bisa menjadi penggerak, asalkan perusahaan masih rajin memberikan informasi kepada publik dan tak tersandung dengan informasi yang merugikan emiten tersebut.
Comments
Post a Comment