per tgl 14 Desember 2017, ihsg menyentuh 6100, akhirnya:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, pasar modal diwarnai beberapa sentimen penting. Salah satu yang menyedot perhatian sejak lama adalah rencana kenaikan suku bunga acuan Federal Reserves atau Fed Fund Rate. Sebagaimana diketahui, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,5% pada pekan ini.
Hal itu memberikan pengaruh pada pasar modal negara lain. Indonesia salah satunya. Bank Indonesia lantas merespon dengan mempertahankan suku bunga Bank Indonesia di level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Pada momentum seperti ini, saham manakah yang layak dicermati?BACA JUGA :Okky Jonathan Siahaan, analis Erdhika Elit Sekuritas menyatakan, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih menarik pada 2018. Menurutnya, bila dilihat secara FA, PTBA masih menarik karena price earning ratio (PER) masih murah pada 7,4 kali. Dibanding pesaingnya seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada 8,66 kali.Selain itu, PTBA juga melancarkan berbagai ekspansi pada 2018. Diantaranya seperti proyek kelistrikan dengan kapasitas 2 x 620 Mega watt. Diprediksi, proyek ini menjadi pembangkit mulut tambang terbesar yang ada di Indonesia. "Selain itu perusahaan baru saja stock split hal ini membuat investor ritel bisa masuk melakukan trading di saham tersebut," kata Okky kepada KONTAN, Jumat (15/12).Dia memprediksi perekonomian pada 2018 akan tumbuh lebih baik. Hal ini lantaran didorong oleh pengeluaran investasi dan ekspor. Selain itu, juga didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat. "Saya lebih tertarik untuk investasi jangka panjang," katanya.Okky menambahkan, kebijakan infrastruktur, kenaikan subsidi energi dan non energi, serta adanya belanja pemilu diperkirakan menjadi faktor pendorong konsumsi rumah tangga. Di mana dalam dua tahun terakhir masih tumbuh di bawah 5%. "Investasi juga diperkirakan dapat tumbuh lebih baik seiring dengan BI menurunkan bunga pinjaman dan pertumbuhan kredit," ungkapnya.Meski memiliki peluang yang cukup menarik pada tahun depan, dia menyarankan agar investor wait and see. Pasalnya masih banyak sentimen yang harus diperhatikan dari indikator ekonomi Indonesia, kebijakan pemerintah, kondisi global, dan harga komoditas energi sebagai pertimbangan investasi. "Saham selain PTBA masih agak mahal (premium)," lanjutnya.Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan, dari emiten LQ45 misalnya, ada beberapa yang menarik untuk dicermati, lLantaran memiliki PER kurang dari 15 kali. Diantaranya yakni PTBA 1,48 kali,
BBRI 3,06 kali,
BUMI 3,58 kali,
SRIL 7,44 kali, dan WSKT 7,89 kali.Selain itu, ada AALI dengan PER 7,86 kali, lalu
ADRO 9,80 kali,
LSIP 10,12 kali, BSDE 10,44 kali, dan BMTR 12,41 kali.Ada lagi, PTPP dengan PER 12,44 kali, MNCN 12,55 kali, BBNI 12,81 kali, LPKR 13,02 kali, dan INDF 14,91 kali.Menurut Bertoni, investasi saham pada tahun depan juga masih menarik. Asalkan dengan memperhatikan sektor tertentu. Sedangkan untuk trading menjelang tahun depan, pelaku pasar bisa mempertimbangkan PTBA, BBRI, BUMI, SRIL, WSKT, dan ADRO. "Untuk investasi sebaiknya dengan mempetimbangkan emiten perbankan dan consumers good," lanjutnya.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) telah bertumbuh 15,53%. Pertumbuhan sektoral cenderung variatif. Sektor yang paling banyak bertumbuh tahun ini yakni sektor keuangan dengan pertumbuhan 33,16% (ytd), sedangkan sektor yang paling buncit adalah sektor perkebunan dengan minus 13,34% (ytd).Pada bulan terakhir di tahun ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) secara historis diwarnai aksi windows dressing. Meski bisa memoles kinerja menjadi lebih apik, ternyata tidak banyak perusahaan yang bisa mengangkat performa di akhir tahun. Sebab, menaikkan kinerja tidak sederhana dan memerlukan ongkos yang mahal.Selain mencermati saham-saham yang telah terdaftar, tidak ada salahnya mencermati saham yang akan mendaftar. BEI menargetkan, tahun 2018 akan ada 35 perusahaan yang berniat melakukan initial public offering (IPO). Pihak BEI optimistis, target tersebut juga akan tercapai. "Jumlah IPO adalah sesuatu yang direncanakan jauh sebelumnya. Maka yang sudah jalan kemungkinan mundur kecil," kata Samsul Hidayat, Direktur Penilaian BEI, belum lama ini.
🍏
per tgl 28 Desember 2017:
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali pecahkan rekor. Pada perdagangan hari ini IHSG berakhir menguat 56,153 poin (0,90%) ke 6.277,166.
Ini adalah rekor tiga hari berturut yang dicatatkan IHSG sejak hari Kamis pekan lalu. Hari Kamis (21/12) IHSG mencetak rekor di 6.113,653.
Berselang sehari, tepatnya pada Jumat (22/12) IHSG mencetak rekor lagi di 6.221,013. Dan hari ini cetak rekor lagi di 6.277,166. Apa faktor pendorongnya?
"Transaksi yang tipis lebih memudahkan untuk menaikan transaksi. Volume transaksinya kan kecil sehingga dengan dana yang enggak terlalu besar akan dengan mudah menaikan harga sahamnya," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (27/12/2017).
Menurut Al Fatih, di sela-sela libur Natal dan Tahun Baru ini investor lokal cenderung mendominasi. Meskipun hari ini investor asing tercatat melakukan aksi beli di semua pasar sebesar Rp 386,04 miliar.
"Sebagian besar lokal, karena asing masih liburan.lokal masih lebih rajin," tuturnya.
Sementara Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, keputusan Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil pada 20 Desember 2017, juga ikut memepengaruhi.
"Katalis positifnya adalah kenaikan rating surat utang Indonesia dari lembaga Fitch dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Selain itu, aksi window dressing juga terjadi dalam rangka menciptakan pertumbuhan kinerja portofolio yang positif," imbuhnya.
Al Fatih yakin IHSG masih bisa tembus ke level 6.300 meski menyisakan 2 hari waktu perdagangan. Sementara Nafan melihat target resistance terdekat di level 6.298. (dna/dna)
🍧
per tgl 27 Desember 2017:
Bisnis.com, JAKARTA--Setelah menembus rekor 6.200, Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi menanjak menuju level resistan baru pada perdagangan Rabu (27/12/2017) seiring sentimen positif Natal dan Tahun Baru 2018.
Pada perdagangan Jumat (22/12/2017), IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 0,61% di level 6221,01. Sepanjang tahun berjalan harga meningkat 17,45%.
BACA JUGA :
Investor asing melalukan aksi jual sebesar Rp311,22 miliar. Ini membuat net sellnasabah nonresiden mencapai Rp37,18 triliun sepanjang Tahun Ayam Api.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, supportpertama dan kedua berada pada level 6185,030 dan 6149,045. Adapun resistan pertama dan kedua berada pada level 6239,005 dan 6256,997.
Berdasarkan indikator daily, MACD berada di area positif. Stochastic berada di area jenuh beli dan RSI menuju ke area jenuh beli. Terlihat pola long white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation dalam pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.239 dan 6.256 besok. Sentimen positifnya adalah naiknya daya beli masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (26/12/2017).
Adapun, sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain BEST, DOID, EXCL, LSIP, SSIA, dan SRIL. Keenam saham tersebut mendapat rekomendasi akumulasi beli.
Vice president Research Department Indosurya Securities William Surya Wijaya menuturkan, mengawali pekan terakhir 2017, kondisi pergerakan IHSG terlihat masih akan melanjutkan penguatan
"Sisa perdagangan hingga pengujung tahun 2017 masih terlihat akan diwarnai oleh pencapaian prestasi bagi IHSG untuk dapat kembali mencetak rekor baru," paparnya.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang stabil juga akan menjadi salah satu penopang pergerakan IHSG dalam pekan ini. Oleh karena itu, pada Rabu (27/12/2017) indeks akan bergerak di dalam rentang 6.032 - 6.258.
Sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor adalah ADHI, ICBP, SMRA, WSBP, WIKA, WTON, JSMR, KLBF, BBNI, TLKM, CAMP.per tgl 22 Desember 2017:
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (22/12/2017), meskipun pada saat yang sama IHSG berhasil mempertajam rekornya.
Asing mampu membukukan aksi beli bersih selama tiga hari berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net sell asing mencapai Rp282,46 miliar pada perdagangan hari ini.
BACA JUGA :
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 17,19 miliar lembar saham senilai Rp3,67 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 13,87 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,39 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp10,89 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 29,27 miliar lembar saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses memperpanjang reli sekaligus mempertajam rekornya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, perdagangan terakhir menjelang liburan Natal.
IHSG ditutup menguat 0,61% atau 37,62 poin di level 6.221,01, level tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 1,53 poin di level 6.181,86.
Padahal IHSG baru saja mencetak rekor setelah pada perdagangan Kamis (21/12) rebound dan berakhir menguat 1,21% atau 73,91 poin di level 6.183,39, pascapenaikan peringkat utang oleh Fitch Ratings.
Dibuka di zona merah, IHSG selanjutnya bergerak fluktuatif cenderung melemah bahkan sempat menyentuh level 6.167. Namun IHSG mampu meraih kembali momentumnya dan terpantau sudah menembus level 6.200 menjelang tutup dagang. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.167,04 – 6.221,01.
Dari 569 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 155 saham menguat, 176 saham melemah, dan 238 saham stagnan.
Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
22 Desember
|
Rp282,46 miliar
|
Net sell
|
21 Desember
|
Rp433,74 miliar
|
Net buy
|
20 Desember
|
Rp433,76 miliar
|
Net buy
|
19 Desember
|
Rp156,15 miliar
|
Net buy
|
18 Desember
|
Rp203,68 miliar
|
Net sell
|
15 Desember
|
Rp714,74 miliar
|
Net sell
|
14 Desember
|
Rp134,16 miliar
|
Net sell
|
13 Desember
|
Rp530,76 miliar
|
Net sell
|
12 Desember
|
Rp666,43 miliar
|
Net sell
|
11 Desember
|
Rp300,44 miliar
|
Net sell
|
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017
🌽
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan pagi ini. IHSG cetak rekor di pembukaan perdagangan. Sayang, penguatan tak bertahan lama dan melemah ke zona merah pada jeda siang perdagangan.Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.550 sama dengan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.576.
Pada perdagangan preopening, IHSG turun tipis 1,5 poin (0,02%) ke level 6.181,86. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 0,390 poin (0,04%) ke level 1.044,324.
Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG menguat 2,435 poin (0,04%) ke level 6.185,826. Sementara Indeks LQ45 juga naik 0,168 poin (0,02%) ke level 1.044,882.
Jeda siang, IHSG melemah 11,305 poin (0,18%) ke 6.172,086. Indeks LQ45 melemah 2,012 poin (0,19%) ke 1.042,702.
Perdagangan saham akhir pekan ini terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan 116.801 kali transaksi sebanyak 19 miliar lembar saham senilai Rp 4,6 triliun.
Tujuh sektor melemah menyeret IHSG ke zona merah. Pelemahan paling dalam dialami sektor industri dasar yang jatuh 0,36%. Sebanyak 146 saham menguat, 153 saham melemah dan 123 saham stagnan.
Indeks utama bursa Wall Street kompak ditutup dalam zona hijau pada perdagangan semalam (22/12). Indeks Dow Jones menguat 0.23% ke level 24,782.29, S&P terangkat 0,20% ke level 2,684.57, Nasdaq naik tipis 0.06% ke level 6,965.36.
Penguatan yang terjadi inline dengan data pertumbuhan ekonomi yang solid dan optimisme perekonomian di tahun depan.
Laju IHSG berkebalikan dengan laju positif mayoritas bursa Asia siang ini. Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 32,730 poin (0,14%) ke level 22.897,609.
- Indeks Hang Seng menguat 77,719 poin (0,26%) ke level 29.444,779.
- Indeks Komposit Shanghai mendaki 3,750 poin (0,11%) ke level 3.303,810.
- Indeks Straits Times naik 11,340 poin (0,34%) ke level 3.393,900.
Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 975 ke Rp 80.025, Mega Abhinaya (MABA) turun Rp 295 ke Rp 1.405, Solusi Tuna (SUPR) turun Rp 200 ke Rp 6.300 dan Bank Woori Saudara (SDRA) turun Rp 190 ke Rp 710 (dna/hns)
🍄
per tgl 20 Desember 2017:
Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sepanjang hari ini. Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (20/12/2017), IHSG melemah 58,48 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.109,48.
Indeks saham LQ45 juga turun 14,4 persen ke posisi 1.041,88. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.167,43 dan terendah 6.088,56.
Ada sebanyak 115 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 223 saham. Dan 117 saham lainnya diam di tempat.
BACA JUGA
Total frekuensi perdagangan saham 298,21 kali dengan volume perdagangan saham 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 411,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.568.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perdagangan yang naik 0,19 persen.
Sementara sektor saham perkebunan turun 2,12 persen, sektor saham aneka industri melemah 2,04 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,64 persen.
Saham-saham cetak keuntungan besar antara lain saham JMAS naik 25 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham DWGL melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 462 per saham, dan saham CAMP menanjak 24,49 persen ke posisi Rp 615 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VOKS turun 13,43 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham MREI tergelincir 11,48 persen ke posisi Rp 3700 per saham, dan saham BMSR susut 10,69 persen ke posisi Rp 142 per saham.
🍇
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi tipis setelah kemarin naik cukup tinggi. Aksi ambil untung terjadi di saham-saham unggulan.Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.578 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.575.
Pada perdagangan preopening, IHSG turun tipis 2,063 poin (0,03%) ke level 6.165,604. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 0,528 poin (0,05%) ke level 1.041,356.
Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi ambil untung investor asing. Dana asing masih mengalir keluar lantai bursa.
Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 11,362 poin (0,18%) ke level 6.156,305. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 5,075 poin (0,49%) ke level 1.036,809.
Kemarin IHSG kembali menguat di akhir perdagangan. Indeks pun semakin mendekati level 6.200.
Semalam pasar saham Wall Street ditutup negatif setelah tertundanya pengesahan RUU Reformasi Pajak akibat masalah prosedural. Namun voting lanjutan dijadwalkan sesegera mungkin malam ini.
Bursa-bursa Asia pagi ini rata-rata bergerak di zona merah. Hanya pasar saham Jepang yang bisa bergerak positif.
Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 naik tipis 9,99 poin (0,04%) ke level 22.877,99.
Indeks Hang Seng berkurang 7,98 poin (0,03%) ke level 29.245,68.
Indeks Komposit Shanghai menipis 6,07 poin (0,18%) ke level 3.290,47.
Indeks Straits Times turun 9,34 poin (0,27%) ke level 3.395,13. (ang/ang)
🌿
per tgl 19 Desember 2017:
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) lagi-lagi mencetak rekor. Tak hanya berhasil mempertajam rekornya selama empat hari berturut-turut, IHSG juga memperpanjang relinya untuk akhir perdagangan hari keenam berturut-turut, Selasa (19/12/2017).
IHSG ditutup menguat 0,55% atau 33,70 poin di level 6.167,67, level penutupan tertinggi sepanjang masa, meski dibuka dengan pelemahan 0,34% atau 20,87 poin di level 6.113,09.
Padahal IHSG baru kembali mencetak rekornya setelah pada perdagangan Senin (18/12) berakhir menguat 0,24% atau 14,54 poin di level 6.133,96.
Dibuka di zona merah, IHSG bergerak fluktuatif cenderung melemah di awal dagang bahkan sempat menyentuh level 6.110,28. Namun tak lama IHSG mampu meraih kembali momentumnya dan bertahan menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.110,28 – 6.176,45.
Dari 568 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 155 saham menguat, 167 saham melemah, dan 246 saham stagnan.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang dan konsumer yang masing-masing menguat 1,97% dan 1,22%. Adapun empat sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 0,71%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 mampu berakhir menguat 0,54% atau 3,02 poin di level 557,86, setelah dibuka dengan pelemahan 0,41% di posisi 552,55.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif dengan indeks SE Thailand (+0,38%) pada pukul 16.08 WIB, indeks PSEi Filipina (-0,68%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,84%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,30%).
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup melemah 0,15%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan berakhir turun 0,13%.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing mampu berakhir menguat 0,88% dan 1,26%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat 0,70%.
Secara keseluruhan, pergerakan bursa Asia naik ke level tertingginya dalam hampir tiga pekan di tengah meningkatnya optimisme bahwa Partai Republik AS akan mampu meloloskan rencana reformasi pajaknya pekan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke posisi 171,99 pada pukul 4.39 sore waktu Hong Kong, level tertinggi sejak 29 November.
“Ada persepsi bahwa perekonomian AS akan baik akibat reformasi pajak, sesuatu yang sangat positif bagi Asia. Reformasi pajak AS tentunya akan membantu pendapatan korporasi di seluruh dunia,” ujar Hans Goetti, pendiri HG Research, seperti dikutip dari Bloomberg.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
|
(%)
|
UNVR
|
+2,12
|
BBRI
|
+1,47
|
HMSP
|
+1,11
|
MABA
|
+24,89
|
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
|
(%)
|
TLKM
|
-1,18
|
TPIA
|
-3,85
|
INTP
|
-2,91
|
MAYA
|
-7,11
|
Sumber: Bloomberg
🐃
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memprediksi IHSG akan berada dalam tekanan pasca cetak rekor tertinggi sepanjang masa di perdagangan kemarin.
Reliance Securities mengestimasi IHSG akan bergerak tertekan kembali menguji support MA5 dengan rentang 6.090-6.150.
Analis Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak tertekan kembali menguji support MA5 dengan rentang 6.090-6.150.
Oso Securities memprediksi IHSG melemah dengan pergerakan di kisaran 6.090 - 6.165.
Tim analis Oso Securities menyebutkan IHSG kembali ditutup all time high di level 6,133. Penguatan terjadi dipenutupan akhir sesi perdagangan atau terjadi gap up dari level 6,096 ke level 6,133 atau naik 0.61%.
Binaartha Securities memperkirakan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham hari ini.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Adapun RSI masih berada di area netral namun bergerak menanjak ke atas.
Sementara itu, Stochastic sudah berada di area jenuh beli. Namun, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area support pada level 6.098 dan 6.062," tulis Muhammad Nafan Aji Gusta dalam riset.
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) memperbarui rekor tertingi sepanjang masa pada akhir perdagangan hari ini, Senin (18/12/2017), meski sempat tertekan sepanjang perdagangan.
IHSG ditutup menguat 0,24% atau 14,54 poin di level 6.133,96, memperbarui rekor tertingginya dan telah menguat selama tiga hari berturut-turut setelah pada perdagangan sebelumnya, Jumat (15/12), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,77 poin ke level 6.119,42.
BACA JUGA :
Padahal, setelah IHSG pagi tadi dibuka melemah 0,13% di posisi 6.111,68 dan terus tertekan di zona merah. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.080,09 - 6.133,96.
Dari 567 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 129 saham menguat, 211 saham melemah, dan 227 saham stagnan.
Hanya tiga dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 1,40%.
Adapun enam sektor lainnya ditutup menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah 1,21% dan sektor industri dasar yang melemah 0,44%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir di zona hijau setelah ditutup menguat 0,17% atau 0,96 poin ke level 554,84 walaupun tertekan sepanjang perdagangan hari ini.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bervariasi, dengan indeks SE Thailand yang menguat 0,38%, indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,08%, indeks PSEi Filipina menguat 1,03%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,13%.
Di kawasan Asia lainnya, bursa saham Jepang menguat dengan indeks Topix Jepang ditutup pada level tertingginya sejak November 1991 karena yen tetap melemah setelah partai Republik AS mendapatkan dua suara utama pada perundingan RUU pajak AS hari Jumat.
Indeks Topix ditutup menguat 1,36% atau 24,43 poin ke level 1.817,90, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,55% ke level 22.901,77.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong kompak menguat masing-masing 0,05% dan 0,70%.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
|
(%)
|
HMSP
|
+2,51
|
BNGA
|
+6,88
|
BDMN
|
+3,18
|
WSKT
|
+5,83
|
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
|
(%)
|
ASII
|
-2,11
|
BBCA
|
-1,07
|
MYOR
|
-9,20
|
TLKM
|
-1,18
|
Sumber: Bloomberg
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghabiskan waktu di zona merah sepanjang hari. Aksi 'sniper' beli di menit-menit terakhir membawa IHSG balik arah ke teritori positif.Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.57p dibandingkan posisi pada perdagangan sore pekan lalu Rp 13.577.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun 7,735 poin (0,13%) ke level 6.111,684 di tengah penguatan pasar saham Asia. Aksi jual asing membuat IHSG sulit bergerak ke atas.
Hanya satu indeks sektoral yang berhasil menguat, yaitu pertambangan. Sisanya terjebak di zona merah akibat tekanan jual.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, terpangkas 30,621 poin (0,50%) ke level 6.088,798. setelah terkena tekanan jual. IHSG terpangkas 30 poin siang tadi.
Posisi tertinggi yang sempat diraih IHSG hari ini ada di level 6.120,727 sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Posisi terendahnya hari ini di level 6.083,195.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (18/12/2017), IHSG naik 14,544 poin (0,24%) ke level 6.133,963. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,569 poin (0,54%) ke level 1.035,674.
Transaksi investor asing hingga sore ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 243,295 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 277.785 kali dengan volume 12,872 miliar lembar saham senilai Rp 6,876 triliun. Sebanyak 142 saham naik, 196 turun, dan 110 saham stagnan.
Bursa-bursa regional hingga pagi hari ini rata-rata balik arah ke teritori positif. Hanya pasar saham Singapura yang masih melemah.
Berikut situasi bursa-bursa Asia hingga siang ini:
- Indeks Nikkei 225 melonjak 348,55 poin (1,55%) ke level 22.901,77.
- Indeks Hang Seng menguat 202,30 poin (0,70%) ke level 29.050,41.
- Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,79 poin (0,05%) ke level 3.267,92.
- Indeks Straits Times berkurang 3,63 poin (0,11%) ke level 3.413,31.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 500 ke Rp 9.750, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 300 ke Rp 36.100, Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 10.500, dan Mayora (MYOR) turun Rp 240 ke Rp 2.260.(ang/ang)
🐣
Bisnis.com, JAKARTA - Jelang akhir tahun, penguatan daya beli masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah semakin terlihat jelas setelah sepanjang tahun ini mengalami stagnasi bahkan pelemahan.
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk tahun mendatang akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya bakal berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Menurut Bahana Sekuritas ada beberapa faktor pendukung penguatan daya beli masyarakat untuk tahun depan. Dalam anggaran 2018, pemerintah akan meningkatkan jumlah rumah tangga yang menerima subsidi dari yang ditargetkan sekitar 1,4 juta rumah tangga penerimaan subsidi pada akhir tahun ini, menjadi sekitar 10 juta rumah tangga. Pemerintah mengalokasikan kenaikan anggaran bantuan sosial sekitar 33% secara tahunan.
''Kenaikan subsidi ini akan meningkatkan daya beli sekitar 8% untuk setiap rumah tangga setiap bulan,'' kata Analis Michael Setjoadi. ''Selama dua tahun mendatang akan ada Pilkada dan Pilpres, tentunya uang yang beredar dimasyarakat akan meningkat cukup besar seperti yang telah terjadi dimasa lalu, pada akhirnya hal ini akan berdampak positif bagi sektor konsumer,'' papar analis Bahana Michael Setjoadi.
Dia mengatakan pemerintah Joko Widodo telah memberikan subsidi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan menggunakan tiga kartu, dengan peruntukan berbeda yakni kartu keluarga sejahtera yang diperuntukan untuk menolong keluarga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti pembelian beras, minyak, gula dan kebutuhan pokok lainnya. Kartu Indonesia Pintar, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak sekolah dan Kartu Indonesia Sehat, untuk membantu pengobatan masyarakat bawah.
Bila pada awal tahun ini pemerintah cukup gencar memotong subsidi listrik bagi kelompok bawah dan juga membatasi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, tahun depan, pemerintah berencana menaikkan jumlah keluarga penerimaan subsidi 900 VA dari 2,4 juta keluarga menjadi 6,5 juta keluarga.
Sedangkan untuk harga BBM subsidi, hingga saat ini Bahana meyakini pemerintah belum akan menaikkan harga BBM subsidi sepanjang 2018, meski trend kenaikan harga minyak di pasar global meningkat. Pasalnya, berdasarkan data hingga semester satu 2017, pengguna premium turun menjadi 36% dari total penjualan Pertamina, dibandingkan periode yang sama tahun lalu pengguna premium mencapai 73%. Sedangkan pengguna pertalite naik menjadi 45% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 14%.
Pemerintah juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya akan memberi dampak bagi penyediaan lapangan kerja. Kenaikan harga komoditas dunia yang semakin stabil akan memberi dampak lanjutan bagi tingkat konsumsi masyarakat ''Biasanya ada lag satu tahun dari kenaikan harga komoditas dunia terhadap tingkat konsumsi masyarakat,'' papar Michael.
Pada akhir kuartal tiga tahun ini, sudah mulai terlihat kenaikan tingkat konsumsi masyarakat dan ini bakal berlanjut hingga tahun depan, tambahnya. Tahun depan juga akan ada kenaikan upah minimum regional yang diperkirakan secara rata-rata naik sekitar 8,7%.
Berbagai faktor di atas mendorong anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini menaikkan prospek saham konsumer ke Overweight dari yang sebelumnya Neutral karena tahun depan menjadi momentum perbaikan daya beli bagi kelompok kelas menengah-bawah meski masih ada risiko pelemahan untuk sektor retail modern yang belakangan menutup gerai di Indonesia.
Bahana memberi rekomendasi beli dan menyukai prospek 3 saham konsumer yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan target harga Rp 10.600/lembar saham, saham PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dengan target harga Rp 1.430/lembar, saham PT Matahari Department Store (LPPF) dengan target harga Rp 12.800/lembar.
''Matahari banyak memiliki gerai di luar Jawa yang akan diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas global, sehingga saat penjualan di Jawa menurun, masih mampu ditutupi oleh penjualan dari luar Jawa,'' ungkap Michael. ''Segmen market Ramayana adalah masyarakat menengah - bawah yang bakal akan mengalami pemulihan daya beli kedepannya, katanya.
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis mengestimasi IHSG masih akan kokoh di zona hijau, melanjutkan penguatan pekan kemarin.
Binaartha Securities memprediksi IHSG masih akan lanjutkan penguatan, meskipun cenderung terbatas.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral namun bergerak menanjak ke atas. Terlihat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan terbatas pada pergerakan indeks saham.
Oso Securities memproyeksikan IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan dengan pergerakan di kisaran 6.085 - 6.145.
Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG masih berpeluang bergerak di zona hijau hari ini.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di level 6.001 - 6.142.
Reliance Securities memprediksikan IHSG akan bergerak mixed dengan koreksi wajar di level 6.070-6.130.🌳🌲
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor tertingginya bahkan menembus level 6.100 pada perdagangan hari ini, Kamis (14/12/2017).
IHSG ditutup menguat 0,98% atau 59,05 poin di level 6.113,65, rekor tertingginya sepanjang masa Pagi tadi, IHSG dibuka menguat 0,18% atau 10,70 poin di level 6.065,31.
BACA JUGA :
Adapun pada akhir perdagangan sebelumnya, Rabu (13/12), IHSG ditutup menguat 0,37% atau 22,23 poin ke level 6.054,60.
Setelah dibuka menguat, IHSG terus melaju di zona hijau. Bahkan IHSG menyentuh level tertinggi intraday sebesar 6.117,13. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.061,09 - 6.117,13.
Dari 565 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 187 saham menguat, 135 saham melemah, dan 245 saham stagnan.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 2,94%, disusul sektor aneka industri yang naik 2,49% dan sektor konsumer yang menguat 0,59%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir di zona hijau untuk perdagangan hari kelima berturut-turut. Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 1,08% atau 5,91 poin ke level 555,53.
Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di Asia Tenggara menguat dengan indeks SE Thailand (+0,38%), indeks FTSE Malay KLCI (+1,23%), dan indeks PSEi Filipina (+1,21%). Adapun indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,95%.
Di kawasan Asia lainnya, bursa saham Jepang melemah setelah saham perbankan tertekan menyusul keputusan Federal Reserve AS untuk mempertahankan prospek suku bunga pada 2018.
Indeks Topix ditutup melemah 0,15% atau 2,70 poin ke level 1.808,14, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,28% atau 63,62 poin ke posisi 22.694,45.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong kompak melemah masing-masing 0,32% dan 0,19%.
Secara terpisah, Bank Dunia memprediksi perekonomian Indonesia dapat tumbuh hingga 5,3% pada tahun 2018, mengingat investasi dan konsumsi dalam negeri mulai membaik.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves mengatakan ekonomi Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang cukup baik.
"Pada tahun-tahun sebelumnya ekspor dan investasi tumbuh datar. Tahun ini sudah mulai baik dan kami beranggapan konsumsi akan naik pada 2018 dikarenakan investasi besar," katanya dalam Forum Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
|
(%)
|
ASII
|
+2,78
|
HMSP
|
+1,15
|
INTP
|
+7,90
|
TLKM
|
+1,19
|
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
|
(%)
|
MYOR
|
-5,05
|
MEDC
|
-2,82
|
EXCL
|
-1,29
|
SRIL
|
-4,84
|
Sumber: Bloomberg
Comments
Post a Comment