analisis teknikal sederhana: MAPI

stochastic: daya beli kurang kuat, tren cenderung menguat seh
bollinger band: stelah tembus middle BB @ 6603, baru lah ekspektasi menuju batas atas BB @ 7006
parabolic sar: jelas tekanan jual tinggi
ekspektasi secara teknikal sederhana: saham MAPI akan terjerumus dalam support jangka pendek k 6200, namun ekspektasi jangka panjang bisa kembali menuju batas atas BB n memuncaki 7200 lage
๐ŸŒฒ

Jakarta detik- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) belakangan ini menjadi sorotan. Hal itu lantaran keputusannya untuk menutup seluruh gerai Lotus dan Debenhams.

Namun ternyata kinerja keuangan perseroan hingga triwulan III-2017 cukup apik. Perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 256 miliar, meningkat 112% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 120 miliar.

Pendapatan hingga September tahun ini juga naik sekitar Rp 1,4 triliun atau 13,5% dari kuartal III-2016 sebesar Rp 10,3 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Sementara laba usaha tumbuh 35,9% dari Rp 577 miliar menjadi Rp 785 miliar.

"Pencapaian 9 bulan ini memperlihatkan pecepatan pertumbuhan melalui efisiensi biaya dan juga pengelolaan operasional yang baik. Hal ini merupakan bukti yang solid atas ketahanan merek-merek yang kami kelola di tengan kondisi usaha yang pentuh tantangan," kata Head of Corporate Communication MAPI, Fetty Kwartati dilansir dari keterbukaan informasi, Selasa (31/10/2017).

Untuk penjualan eceran dan grosir meningkat dari Rp 9,4 triliun menjadi Rp 10,77 trilliun. Komisi penjualan konsinyasi juga tumbuh dari Rp 803,8 miliar jadi Rp 832 miliar. Sementara pendapatan sewa dan jasa turun darp Rp 4,9 miliar jadi Rp 3,4 miliar.

Meski telah menutup seluruh gerai Lotus dan akan disusul oleh Debenhams, ternyata MAPI juga telah melakukan ekspansi dengan menambahkan luas area ritel sebesar 22.200 meter persegi hingga September 2017. Penambahan area ritel itu difokuskan untuk gerai-gerai sports, fashion, serta food & beverage.

Jumlah aset perseroan juga terbuki meningkat dari posisi di akhir 2016 sebesar Rp 10,68 triliun menjadi Rp 11,09 triliun di akhir September 2017. Sementara jumlah liabilitas saat ini turun dari akhir tahun Rp 7,47 triliun menjadi Rp 6,9 triliun. (hns/hns)

Comments